Cegah Kepadatan, Sultan HB X Minta Pemudik Tak Perlu Masuk Yogya Jika Cuma Mau Melintas

| 12 Apr 2023 07:35
Cegah Kepadatan, Sultan HB X Minta Pemudik Tak Perlu Masuk Yogya Jika Cuma Mau Melintas
Sultan HB X (Antara)

ERA.id - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta para pemudik saat masa mudik lebaran tidak perlu memasuki wilayah Kota Yogyakarta jika tujuannya sekadar untuk melintas.

"Kalau hanya lewat, dia tidak usah lewat Jalan Solo, tapi sampai Prambanan sudah belok, atau masuk ring road lewat selatan atau lewat utara jadi tidak usah masuk Kota Yogyakarta," kata Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (11/4/2023) dikutip dari Antara.

Imbauan itu disampaikan Sultan HB X untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas yang biasanya muncul di sepanjang Jalan Solo-Yogyakarta saat masa mudik lebaran.

"Karena dengan cara seperti ini tidak akan terjadi kepadatan arus di Jalan Solo-Yogyakarta," kata dia.

Ia mengakui arus lalu lintas di kawasan Malioboro Yogyakarta biasanya selalu padat saat memasuki masa mudik lebaran.

Namun demikian, Sultan meyakini potensi kepadatan arus dapat dikurangi manakala pengaturan kantong parkir di kawasan itu dipersiapkan dengan baik.

"Nanti akan ada rapat koordinasi bagaimana kita mencegah agar lalu lintas ini tidak penuh sesak," kata dia.

Jika melihat lebaran tahun-tahun sebelumnya, Sri Sultan berharap lalu lintas di Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo betul-betul diatur karena ruas jalan di dua kabupaten ini relatif lebih sempit, utamanya untuk kendaraan bus.

"Mungkin jalur masuk dan keluar bisa dibuat berbeda. Tapi dengan pengalaman yang sudah sekian tahun, saya kira mereka (pemerintah kabupaten) sudah tahu apa yang harus dilakukan," kata dia.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan sebanyak 5,8 juta pemudik diperkirakan memasuki wilayah DIY pada momentum Lebaran 2023.

Dari jutaan pemudik yang bakal memasuki DIY tersebut, yang menggunakan sepeda motor diperkirakan mencapai 20,3 persen atau 1,2 juta orang, sedangkan mobil pribadi 22,07 persen atau 1,3 juta orang.

Rekomendasi