Perempuan Asal Kota Cimahi Diduga Jadi Korban TPPO di Myanmar

| 26 Apr 2023 16:40
Perempuan Asal Kota Cimahi Diduga Jadi Korban TPPO di Myanmar
Ayah dari terduga korban TPPO asal Cimahi saat menunjukkan foto anaknya (Reza Deny/Era.id)

ERA.id - Perempuan asal Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi diduga jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar. Dia dijadikan scammer atau penipu online.

Perempuan tersebut diketahui bernama Noviana Indah Susanti (37). Dia adalah salah satu dari 20 Warga Negara Indonesia (WNI) yang tertipu lowongan kerja yang ternyata dijadikan scammer online.

"Iya betul anak saya diduga jadi korban TPPO, sekarang lagi di Myanmar," kata Joko Supridjanto (63), ayah Noviana saat dikonfirmasi di kediamannya pada Rabu (26/4/2023).

Dia mengatakan, semula anaknya dijanjikan bekerja di Thailand. Dengan berat hati, Joko pun melepas anaknya pergi bekerja di luar negeri karena terhimpit kebutuhan ekonomi. Noviana harus menghidupi anaknya seorang diri. Dia pun berangkat bersama korban lainnya pada Oktober 2022.

"Sempet bicara mau berangkat ke Thailand katanya. Waktu itu bapak udah kasih, tau gak ada jaminan keselematan, bapak takutnya ada apa-apa. Tapi karena kondisi terhimpit ekonomi, gak bisa banyak melarang," ujar Joko.

Ia dan keluarga besarnya kaget ternyata Noviana bukan bekerja di Thailand, namun di Myawaddy, Myanmar yang berbatasan dengan Thailand. Dia bekerja bukan sebagai costumer service melainkan scammer online.

"Tapi dia terobsesi agen karena iming-iming gaji besar dan ditempatkan di Thailand. Ternyata mereka sudah tertipu, ternyata ke Myawaddy, Myanmar. Bapak dapat informasi langsung dari Novi (Noviana). Dia nge-WA sadar udah jadi korban TPPO," tutur Joko.

Terakhir ia berkomunikasi dengan anaknya itu saat Hari Raya Idul Fitri. Pihak keluarga berharap pemerintah segera turun tangan untuk menyelamatkan dan memulangkan Noviana dari Thailand.

"Kemarin pas lebaran sempet VC (video call) sama anaknya, sama saya. Cuma bisa nangis dan berharap bisa kembali ke Indonesia," katanya.

Rekomendasi