Satpol PP Tulungagung Merazia Gepeng Imbas Viralnya Pengamen Gedor Kaca Mobil

| 08 May 2023 08:52
Satpol PP Tulungagung Merazia Gepeng Imbas Viralnya Pengamen Gedor Kaca Mobil
Petugas satpol PP merazia "gepeng" atau PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial) di salah satu simpang empat Kota Tulungagung, Jumat (4/5/2023).

ERA.id - Aksi pengamen di simpang empat Jepun, Tulungagung, Jawa Timur, yang menggedor kaca mobil di jalanan, viral, sejak Kamis (4/5/) silam.

Korban yang merasa diteror merekam aksi pelaku dan mengunggahnya di Facebook. Tak lama setelah disebar di FB, video itu sampai di instagram dan WhatsApp. Diduga, pengamen itu mabuk.

Buntutnya, Satpol PP Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur langsung merazia gelandangan, pengamen dan pengemis (gepeng) yang berkeliaran.

"Kami tertibkan agar kejadian serupa tidak terulang," kata Sekretaris Satpol PP Kabupaten Tulungagung, Yulius Rama Isworo di Tulungagung, Sabtu silam.

Aksi para pengamen yang meningkat selama Lebaran dianggap telah mengganggu ketertiban sosial. Kata Isworo, selain menimbulkan ketidaknyamanan, beberapa pengamen berperilaku kasar.

"Ada laporan bahwa pengamen ini meminta uang pengguna jalan dengan cara menggedor pintu mobil. Ini meresahkan dan tidak bisa dibiarkan," katanya.

"Penertiban PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial) kami lakukan sejak Kamis (4/5) kemarin dan akan terus kami giatkan secara berkala agar aksi serupa tidak terulang," ujarnya.

Dan sejak operasi penertiban PPKS digencarkan, sedikitnya 12 pengamen dan pengemis jalanan berhasil diciduk.

Mereka kemudian dimintai diperiksa dan dilakukan pembinaan di dinas sosial. Ia menjelaskan, dari 12 orang yang terjaring, sebagian berasal dari luar kota, bahkan luar provinsi.

"Mereka mungkin melihat Tulungagung menjadi spot yang menarik untuk mendapat penghasilan (mengamen dan mengemis)," katanya.

Isworo tak serta-merta menyalahkan warga yang memberi derma pada pengemis dan pengamen di jalan. Namun dirinya menyarankan agar lebih selektif dalam memberi sedekah.

Sebab jika memberi pada pengemis dan pengamen di jalan, tidak jelas penggunaannya. "Lebih baik kalau disumbangkan ke panti asuhan, masjid, atau tempat ibadah lain yang penggunaannya jelas," katanya.

Rekomendasi