PKS Sulsel: Sebagai Orang Timur, Kita Maunya Amran atau Khofifah Dampingi Anies

| 10 May 2023 10:36
PKS Sulsel: Sebagai Orang Timur, Kita Maunya Amran atau Khofifah Dampingi Anies
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

ERA.id - Gubernur Jawa Timur sekaligus kader Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa berpeluang mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Namanya sudah menggelidinding di Koalisi Perubah sejak beberapa bulan yang lalu pasca NasDem menetapkan Anies sebagai bakal calon presiden 2024.

Belakangan Dewan Pengurus Wilayah PKS Sulsel juga mendukung wacana itu. Tanpa mengecilkan Ahmad Heryawan, Ketua Bappilu DPW PKS Sulsel Ariady Arsal juga ingin Khofifah berkata 'iya' jika dipinang Anies.

"Ada nama di luar nama Aher dari PKS yang diusulkan. Di luar itu, salah satunya adalah ibu Khofifah, ada juga pak Saifullah Yusuf dari NU yang kini Wali Kota Madiun," sebut Ariady di sela halal bihalal di ruang Fraksi DPRD Sulsel, Makassar, Selasa.

Soal pengalaman, Khofifah juga pernah menjadi Menteri Sosial di era kabinet kerja periode pertama Presiden Joko Widodo-HM Jusuf Kalla.

Meski begitu, wacana Khofifah dibiarkan berkembang saja. Toh, Aher masih ada, begitu pula dari Demokrat, nama Agus Harimurti Yudhoyono belum surut.

Arsal menilai Anies punya hak penuh untuk memilih pendampingnya dalam kontestasi pertarungan Pilpres pada 14 Februari 2024.

"Ya, kita serahkan ke Pak Anies akhirnya ya. Kalau kami sih, ini tadi kita serahkan ke Jakarta apapun (hasilnya) itu," ujar mantan legislator DPRD Sulsel ini menekankan.

Sebagai orang Sulsel, kata Ariady, secara pribadi tentu menginginkan orang Sulsel dapat mendampingi Anies.

"Kita maunya sih bagus kalau wakilnya dari Sulsel, sebagai orang timur. Kan bisa jadi kalau ada pak Amran Sulaiman diambil, Alhamdulillah. Begitu pula ibu Khofifah, kan ada Sulselnya (suaminya), kita bersyukur kalau itu. Tapi, semua diserahkan ke DPP dan terutama tadi, keputusannya ada di Pak Anies Baswedan," katanya.

Tetapi, sebagai syarat dalam menentukan bakal Cawapres, tambah dia, pertama syaratnya harus mendukung kemenangan, kalau tidak menang, maka jangan diambil sebagai wakil.

Kedua, kalau tidak bisa kerja sama, baik calonnya maupun partai pengusung, maka tidak perlu dilanjutkan, karena akan menimbulkan kekecewaan di belakang hari.

Koalisi perubahan yang tergabung dalam Partai Nasional Demokrat (NasDem) Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mengusung dan mendukung Anies Rasyid Baswedan menjadi Bakal Capres.

Namun sejauh ini belum ada penentuan bakal Cawapres yang akan mendampingi mantan Gubernur DKI Jakarta, meski beberapa tokoh telah dilakukan penjajakan.

Rekomendasi