ERA.id - Hampir 800 jiwa warga Kampung Deraya, Tanjung Soke, Gerunggung, dan Lemper di Kecamatan Bongan, Kutai Barat, Kalimantan Timur, terisolasi karena jalan akses ke kampung mereka rusak dan tidak dapat dilalui kendaraan.
”Jangankan kendaraan, jalan kaki saja susah,” kata Camat Bongan Tohir, Sabtu kemarin.
Ruas yang rusak itu adalah jalan sepanjang 9 kilometer dari Kampung Deraya ke Tanjung Soke, dan sepanjang 6 kilometer dari Tanjung Soke ke Gerunggung.
Jalan yang masih berupa jalan tanah tersebut, saat ini menjadi medan lumpur yang licin dan lembek. Di bagian yang licin, warga tergelincir, di bagian yang lunak, kendaraan warga, yaitu motor, menancap tak bisa bergerak, kata dia.
Hanya motor dengan modifikasi yang bisa melalui rintangan di jalan itu, antara lain motor dengan ban yang dipasangi rantai atau ban khusus medan lumpur dengan kembangan yang jarang seperti biasa digunakan di motor trail.
”Kondisi ini sudah berlangsung dua tahun terakhir ini,” kata Tohir lagi. Apalagi di musim hujan, tingkat kerusakan parah jalan langsung meningkat.
Untuk mendatangkan kebutuhan pokok, warga mengirimkannya melalui anak Sungai Mahakam. Namun bila sungai surut, maka kembali transportasi terputus.
”Padahal jarak kampung-kampung ini dengan ibukota kecamatan lebih kurang hanya 20 km,” sebut Tohir.
Namun sebab akses yang tertutup karena jalannya rusak itu, keempat kampung menjadi masuk dalam daerah terluar, terpencil, dan tertinggal.
Karena itu, kata Tohir, pihaknya tengah mencari cara untuk membuka akses jalan. Untuk langkah pertama adalah memelihara dan membersihkan jalan dari Kampung Deraya dan ke Kampung Gerunggung sepanjang 15 km.