ERA.id - Keluarga Gian Septiawan Ardani, anak SD yang tewas karena ditimpa tembok tempat keran wudu di Masjid Raya Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, mencabut laporannya ke polisi.
Dia sudah memaafkan perlakuan MH, pelajar SMP yang menabrak tembok tempat wudu masjid dan menjadi penyebab meninggalnya Gian.
"Kemarin seluruh keluarganya (pelaku) sudah datang untuk minta maaf, dan saya sebagai kakek korban sudah memaafkan. Sudah saya cabut pengaduan ke polisi," tutur kakek Gian, Masrisal.
Masrisal menambahkan, keluarga MH juga merupakan keluarga korban. "Termasuk keluarga juga di kampung, termasuk bapaknya waktu masih muda sama saya juga dan kakeknya si pelaku," tambahnya.
Update, keluarga almarhum Gian memaafkan pelaku.
Sempat lapor, kini keluarga Gian mencabut laporan dan sudah memaafkan pelaku MH (13) karena pihak keluarga Gian mempertimbangan pelaku masih pelajar SMP dan masa depannya masih panjang, terlebih mereka masih ada hubungan saudara. https://t.co/dBPBsvZ2ln pic.twitter.com/ohgjNFRniT
— Mazzini (@mazzini_gsp) September 21, 2023
Adapun peristiwa nahas itu terjadi pada Senin (18/9) sore. Sepeda motor yang dikendarai MH loncat dan menabrak dinding tempat wudu masjid hingga roboh sampai menimpa Gian, bocah berusia delapan tahun saat mengambil wudu.
Warga bersama pengurus masjid sempat membawa korban yang masih berusia delapan tahun ke rumah sakit, namun nyawanya tidak dapat terselamatkan.
Rekaman kamera pengawas (CCTV) soal detik-detik korban tertimpa tembok pagar roboh beredar di dunia maya beberapa saat usai kejadian.
Sememntara Kapolresta Padang, Kombes Pol. Ferry Harahap mengatakan pelaku MH yang masih berusia 13 tahun sempat diamankan polisi.