Kenalan dengan Ning Ais, Jubir Termuda Timnas AMIN Asal Surabaya

| 23 Nov 2023 09:54
Kenalan dengan Ning Ais, Jubir Termuda Timnas AMIN Asal Surabaya
Ais Shafiyah atau akrab dipanggil Ning Ais

ERA.id - Ais Shafiyah atau akrab dipanggil Ning Ais, menjadi juru bicara termuda asal Surabaya, Jawa Timur, dalam Tim Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), dalam upaya pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden itu di Pilpres 2024.

"Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan oleh Amin kepada saya. Ini bentuk nyata dari Amin yang memberikan keterbukaan ruang bagi anak muda, khususnya perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam politik," kata Ais, Kamis (23/11/2023).

Anies-Muhaimin telah mengumumkan lebih dari 80 nama jubir timnas pemenangan mereka pada Selasa (21/11) lalu, yakni elite politik, anggota DPR RI, mantan kepala daerah, tokoh agama, akademisi, hingga tokoh generasi Z.

Ais lulus S2 dari Cardiff University di usia 20 tahun. Politikus PKB itu kini sedang menempuh studi Doktoral Ilmu Politik di Universitas Airlangga dan menjadi jubir termuda Amin di usia 21 tahun.

Ais menyebut tugasnya sebagai jubir tidaklah sulit, karena banyak hal sudah dilakukan dan dibuktikan oleh paslon Anies-Muhaimin.

Menurut dia, gagasan dan program yang ditawarkan Amin memang berbicara tentang bagaimana kesejahteraan masyarakat.

"Pasangan Anies-Muhaimin banyak membawa program-program yang berbicara tentang visi terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Amin juga mempunyai program konkret tentang lingkungan dengan visinya mewujudkan keadilan ekologis bagi generasi mendatang. Hal tersebut selaras dengan yang selama saya lakukan di masyarakat," jelasnya.

"Dalam banyak kesempatan, saya membangun diskusi mengenai green politics, tentang bagaimana kita mencari solusi atas permasalahan-permasalahan lingkungan yang terjadi untuk menjaga keseimbangan ekologis bagi generasi mendatang," kata Ais.

Dia juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar ikut berpartisipasi aktif dalam politik dan tetap menjaga kerukunan, serta persatuan, meski berbeda pilihan.

"Masyarakat harus berpartisipasi aktif, karena pesta demokrasi ini tidak hanya untuk segelintir orang, tapi untuk seluruh masyarakat Indonesia dalam rangka menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin untuk bangsa ini. Meski berbeda pandangan, tetap jaga kerukunan dan persatuan, sebab pemilu hanya sementara dan persaudaraan harus selamanya," ujar Ais.

Rekomendasi