ERA.id - Sebanyak dua jemaah meninggal dunia saat menghadiri Haul ke-19 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, karena mengalami kecelakaan lalu lintas dan satu jamaah lainnya diduga karena kelelahan.
Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha Martapura drg. Agus Dwi Karyanto di Martapura, Kabupaten Banjar, Ahad, mengatakan satu jemaah meninggal dunia bernama Burhan dan jamaah lainnya Burhanuddin.
"Satu jemaah atas nama Burhan asal Kabupaten Tabalong meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan lalu lintas bersama rombongan saat menuju pusat Kota Martapura untuk menghadiri haul Guru Sekumpul pada kejadian, Sabtu (13/1) sekitar pukul 03.00 WITA," ujar Agus.
Diketahui, kecelakaan lalu lintas yang dialami korban terjadi di Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 72, Desa Simpang Empat, Kabupaten Banjar setelah mobil yang jamaah tumpangi menabrak sebuah truk dari arah berlawanan.
Sementara itu, satu jamaah lainnya, yakni Burhanudin (59) asal Sampit Provinsi Kalimantan Tengah meninggal bertepatan saat jutaan jamaah menghadiri Haul Abah Guru Sekumpul, Ahad sekitar pukul 11.40 WITA setelah dilarikan ke rumah sakit milik Pemkab Banjar.
Menurut Agus, korban Burhanuddin sempat beristirahat di "Rest Area" PPS Sekumpul Martapura, lalu relawan Emergency Banjar Response (EBR) sempat hendak dibawa ke Ratu Zalecha Martapura, namun dinyatakan meninggal dunia sebelum mendapat perawatan petugas medis rumah sakit itu.
"Kami mengimbau jamaah haul Abah Guru Sekumpul menjaga kondisi tubuh di tengah jutaan jamaah agar tetap bugar dan tidak mengalami kelelahan yang bisa menyebabkan penurunan kondisi tubuh," tutur Agus.
Dikatakan Agus, RSUD Ratu Zalecha Martapura memberikan pelayanan bagi jamaah Haul Guru Sekumpul mulai dari ruang IGD yang melayani rujukan dari sejumlah pos kesehatan haul yang tersebar pada berbagai tempat.
Selain itu, Agus menyiapkan rumah sakit mini di samping Galeri Azahra yang didukung peralatan seperti 10 tempat tidur, obat lengkap, oksigen, pemeriksaan laboratorium sederhana, EKG, monitor portabel untuk pasien jantung dan lainnya.
"Pelayanan kesehatan diberikan gratis kepada seluruh jamaah haul termasuk pemulasaran bagi jenazah jamaah haul yang meninggal dunia digratiskan dan proses pengantaran berkoordinasi dengan Emergency Banjar Rescue (EBR)," katanya.
Kemudian, jumlah tenaga medis yang diturunkan sebanyak 170 orang terdiri dari dokter, perawat, analis, apoteker, sopir ambulan, hingga petugas kebersihan dengan pelayanan yang diberikan gratis kepada jamaah haul. (Ant)