ERA.id - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur Divisi Teknis Penyelenggaraan, Insan Qoriawan menyebut sebanyak empat daerah kabupaten dan kota berpotensi mengadakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Insan menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan adanya daerah potensi PSU. Namun, KPU Jatim belum bisa merincikan jumlah TPS yang berpotensi mencoblos ulang tersebut.
"Ada beberapa kabupaten/kota yang telah melaporkan potensi terjadinya pemungutan suara ulang. Seperti di Jombang, Tuban, kemudian ada juga di Kota Madiun dan juga Kota Surabaya,” kata Insan kepada awak media, Kamis (15/2/2024).
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan jumlah daerah yang mengajukan PSU bisa bertambah. Ia masih menunggu laporan dari daerah lain.
“Sebagian besar pemilihan suara ulang itu terjadi karena ada pemilih dari luar daerah yang menggunakan hak pilihnya. Sementara dia tidak tercatat dalam DPT di TPS itu, dan tidak mengurus pindah pilih,” ujarnya.
Oleh karenanya, KPU Jawa Timur masih menunggu rekomendasi dari Bawaslu dan kesiapan dari KPU kabupaten/kota setempat untuk melaksanakan PSU selambat-lambatnya 10 hari setelah pemungutan suara.
Sementara itu, Plh Gubernur Jatim, Adhy Karyono menyerahkan sepenuhnya kepada Bawaslu dan KPU terkait pelaksanaan PSU.
“Kalau memang betul-betul itu bermasalah dan terbukti, kami serahkan ke Bawaslu dan KPU untuk melakukan pemungutan suara ulang,” kata Adhy.
Adhy menyatakan, secara keseluruhan proses Pemilu di Jatim berjalan dengan aman, nyaman, dan tidak ada permasalahan berarti.
Bahkan, kata dia, tingkat partisipasi di sejumlah TPS yang ia pantau mengalami peningkatan.
“Kemarin di Mojokerto ada yang 89 persen (tingkat partisipasi pemilih), sudah mendekati 90 persen. Itu naik dari biasanya hanya 80 persenan,” pungkasnya.