Empat Narapidana Terorisme di Sumatera Selatan Ikrar Setia kepada NKRI

| 05 Mar 2024 16:30
Empat Narapidana Terorisme di Sumatera Selatan Ikrar Setia kepada NKRI
Empat narapidana terorisme mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Lapas Tanjung Raja, Ogan Ilir, Selasa (5/3/2024). (ANTARA/HO/Kemenkunham SS/24)

ERA.id - Empat narapidana tindak pidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Selasa (5/3/2024).

Keempat napiter tersebut terdiri dari dua napiter dari Lapas Kelas II A Tanjung Raja, Ogan Ilir (OI) dan dua napiter dari Lapas Kelas II B Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Pengucapan ikrar setia napiter tersebut disaksikan Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya, Kepala Divisi Pemasyarakatan Bambang Haryanto, Kalapas Kelas II A Tanjung Raja Batara Hutasoit, Kalapas Kelas II B Kayu Agung Jepri Ginting, dan perwakilan BNPT, Densus 88 Antiteror, Polres Ogan Ilir, Kodim 0402 OKI/OI, dan KUA Ogan Ilir.

Usai membacakan ikrar, keempat napiter melakukan hormat dan mencium bendera merah putih serta menandatangani surat pernyataan ikrar NKRI sebagai simbol bahwa mereka sadar satu-satunya ideologi di Indonesia adalah Pancasila.

Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya mengatakan kegiatan pengucapan ikrar setia tersebut merupakan salah satu bentuk keberhasilan pembinaan kepada narapidana yang dilakukan oleh Lapas Kelas II A Tanjung Raja dan Lapas Kelas II B Kayu Agung.

Menurut Ilham, pengucapan ikrar setia kepada NKRI merupakan bentuk implementasi hasil program deradikalisasi sebagai penegasan untuk bersedia kembali membangun kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI.

Hal itu sesuai dengan prinsip dari pemasyarakatan yakni negara tidak berhak membuat warga binaan menjadi lebih buruk atau lebih jahat daripada sebelum masuk dalam lapas/rutan.

“Oleh karena itu, negara hadir memberikan pembinaan agar sehabis masa pidananya, warga binaan dapat menjadi manusia seutuhnya. Di sinilah pembimbing kemasyarakatan berperan penting,” jelas Ilham dikutip dari Antara.

Kakanwil Ilham Djaya berpesan kepada keempat napiter agar tetap semangat menjalani pembinaan. Ia berharap ikrar tersebut tidak hanya diucapkan secara lisan, tetapi tulus dari hati.

"Saya berharap ikrar itu diucapkan sebaik-baiknya dengan tulus dari dalam hati untuk tidak lagi melakukan tindakan yang bertentang dengan NKRI. Ikrar ini bukan hanya disaksikan oleh pejabat jajaran Kanwil Kemenkumham Sumsel, tetapi juga disaksikan oleh Allah SWT," ujar Ilham.

Rekomendasi