ERA.id - Mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, meminta preman pembacok warga di lokasi perbaikan jembatan penghubung Purwakarta-Subang, Jabar, agar segera menyerahkan diri.
"Kalau tidak datang terus, ya mungkin nanti ada surat penangkapan dan siap-siap diborgol, dijemput polisi,” kata Dedi, di Purwakarta, Jumat silam.
Preman itu diketahui mengganggu sejumlah pekerja proyek jembatan penghubung Purwakarta-Subang yang berlokasi di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta. Sebab kejadian itu, perbaikan jembatan itu sempat terhambat.
Adapun pengerjaan jembatan penghubung Purwakarta-Subang itu dikerjakan dengan menggunakan dana pribadi Dedi Mulyadi.
Si preman bertiga melancarkan aksinya. Dua dari mereka belum menyerahkan diri. Diduga pelaku melarikan diri ke luar kota usai aksinya viral.
Satunya, yakni Arifin alias Ipin, sudah menemui Dedi Mulyadi dan meminta maaf. Ipin yang memalak dan memukul pekerja, kini ditahan di Polres Purwakarta.
Sementara dua lainnya yakni Ebit dan Erik yang membacok pekerja hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Dedi mengaku sudah menunggu kedua pelaku untuk datang baik-baik dan meminta maaf secara terbuka. Namun hingga kini belum ada kepastian keduanya akan bertindak kooperatif.
“Yang mengancam pakai golok kabur, masih sembunyi. Informasinya mau ketemu saya, tapi ditunggu tidak datang-datang,” kata Dedi.
Dedi masih berusaha menggunakan langkah persuasif agar keduanya mau muncul. Tapi jika hal tersebut tak dihiraukan, maka langkah terakhir adalah menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian.
Ia meminta Erik dan Ebit kooperatif seperti Ipin yang bersedia menjalani proses hukum atas perbuatannya.
Dedi Mulyadi berharap permasalahan tersebut bisa segera selesai agar para pekerja bisa bekerja dengan tenang sehingga perbaikan jembatan selesai tepat waktu pada pertengahan April 2024.