ERA.id - Viral lewat akun sosial media X @petanirumah menceritakan pengalaman dipalak saat mengunjungi Masjid Raya Al-Jabbar untuk salat Isya dalam perjalanannya dari Jatinangor ke Ciparay. Cuitan tersebut diunggah pada Sabtu kemarin.
"Sampai di pintu masuk dikasih karcis parkir. Dari jauh sudah begitu kagum dengan keindahan Masjid yang penuh dengan cahaya indah. Wajar sih parkiran susah dicari, karena ada ratusan mobil yang parkir," tulisnya.
"Setelah keliling, akhirnya 'nemu' tempat parkir dan ada petugas parkir pakai rompi di dalam. Keluar mobil langsung diminta uang 'seikhlasnya' karena udah bantu kasih aba-aba parkir. Kasih 2 ribu nggak mau. Kasih 5 ribu masih melengos, akhirnya petugas bilang 10 ribu," ujarnya.
Setelah salat, warganet tersebut mengaku bahwa dirinya kembali dimintai uang parkir.
"Balik ke parkiran mobil, ternyata petugas parkir udah beda lagi orangnya. Namun, masih pakai rompi yang sama, dan minta lagi 10 ribu 'seikhlasnya'. Karena malas debat, saya kasih 10 ribu," ucapnya.
Tak sampai di situ saja, warganet tersebut juga harus kembali bayar parkir saat berada di pintu keluar. "Saya di pintu keluar bayar parkir lagi 5 ribu. Waktu saya saya bilang udah bayar 2 kali 10 ribu di dalam, petugasnya hanya senyum-senyum aja," tuturnya.
"Karena di luar macet, ada satu petugas pakai rompi yang bantu keluar. Sambil ngulurkan tangannya minta seikhlasnya lagi. Karena udah kesal, saya gak kasih," katanya.
Bahkan dia menulis bahwa dengan pengalamannya itu, Masjid Al Jabbar menjadi masjid yang tidak akan dia kunjungi (lagi) dan tidak akan pernah dia rekomendasikan untuk dikunjungi.
Merespons itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman menegaskan akan membereskan masalah itu.
"Kami segera tindaklanjuti. Pagi tadi kami bahas dengan berbagai pihak di lapangan, serta nanti akan langsung kami tertibkan," kata Herman di Bandung, Minggu (14/4/2024).
Herman yang juga merupakan Ketua Harian Dewan Eksekutif Masjid Raya Al Jabbar mengatakan, penyelidikan terus dilanjutkan dan keluhan pengunjung segera ditindaklanjuti oleh pihaknya.
"Kami sangat menyesalkan kejadian tersebut. Untuk itu, kami atas nama Dewan Eksekutif Masjid Raya Al Jabbar memohon maaf," ucapnya.
Herman juga memastikan bahwa kejadian tersebut dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, serta tanpa izin dan di luar sepengetahuan pengelola.
Selain itu, dia mengatakan akan ada evaluasi menyeluruh terhadap sistem pelayanan di lapangan dan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Untuk itu, ia mengimbau agar pengunjung dan jamaah lebih berhati-hati. "Segera laporkan kepada kami atau pihak berwajib apabila ada kejadian serupa (pungli)," tutur Herman.