Dinas Dukcapil DKI Prediksi Jumlah Pendatang Baru Usai Lebaran 2024 Menurun Hingga 15 Ribu Orang

| 14 Apr 2024 21:05
Dinas Dukcapil DKI Prediksi Jumlah Pendatang Baru Usai Lebaran 2024 Menurun Hingga 15 Ribu Orang
Ilustrasi pemudik. (Antara)

ERA.id - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta memprediksi, jumlah pendatang baru pasca Lebaran 2024 ini akan mengalami penurunan hingga 15 ribu orang. 

"Pendatang baru pada tahun ini akan menurun, Insyaallah jumlah penduduk pendatang pada arus balik mudik ke DKI Jakarta tahun 2024 akan turun, diprediksi sebesar 10 ribu sampai 15 ribu orang," kata Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Budi Awaludin kepada wartawan, Minggu (14/4/2024).

Menurutnya, jumlah pendatang baru ke Jakarta pasca Lebaran selama beberapa tahun ini cukup fluktuatif. Misalnya, pada tahun 2020 sebanyak 20.043 orang, kemudian di tahun 2021 turun menjadi 20.046, lalu naik di tahun 2022 sebanyak 27.478 orang, dan di tahun 2023 kembali turun sebanyak 25.918 orang.

Dia menambahkan, salah satu faktor menurunnya jumlah pendatang baru ke Jakarta karena pembangunan nasional yang kian merata di sejumlah daerah, termasuk infrastruktur.

"Selain perekonomian nasional yang sudah membaik pemerataan lapangan kerja saat ini sudah banyak pilihan di seluruh Indonesia," kata Budi.

Meski begitu, Pemda DKI juga melakukan berbagai cara untuk menekan kepadatan penduduk melalui Disdukcapil DKI Jakarta adalah dengan Program Penataan Administrasi Kependudukan serta dimana warga yang memiliki KTP DKI Jakarta diwajibkan sesuai dengan domisilinya.

"Kami mengimbau kepada warga Jakarta yang saat ini merayakan Hari Raya Idulfitri di kampung halamannya agar saat kembali nanti untuk tidak membawa sanak saudara, kerabat, serta keluarga lainnyake Jakarta tanpa ada jaminan tempat tinggal dan tempat kerja yang layak di Jakarta," tegas Budi.

Selain itu, bagi masyarakat yang berniat datang ke Jakarta juga diimbau untuk mempersiapkan diri seperti keahlian atau skill dengan jaminan kerja dari pemberi kerja serta tempat tinggalnya jika menetap di Jakarta nantinya.

"Jangan sampai nanti hanya datang mengubah KTP-nya menjadi KTP Jakarta dan kemudian kembali lagi ke daerah asalnya," ucapnya. 

"Jakarta sudah punya program penataan dokumen sesuai dengan domisili yang akan dilakukan secara rutin, demi mempersiapkan kota Jakarta menjadi kota global yang menjadi pusat perekonomian dan jasa keungan internasional," pungkasnya. 

Rekomendasi