ERA.id - Dinas Pendidikan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, merespons kasus murid Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 yang menendang kepala dan merundung anak disabilitas.
Kepala Dinas Pendidikan Makassar Muhyiddin Mustakim di Makassar, Ahad kemarin mengatakan, pihaknya mencari solusi terbaik atas kasus viral itu.
"Saat ini kita sedang mencari solusi terbaik dengan mencoba pendekatan persuasif. Baik kepada keluarga korban, pihak sekolah dan pelaku perundungan itu," ujarnya.
Muhyiddin mengatakan pelaku perundungan masih harus dibina karena usianya yang masih sangat muda. Ia pun berharap pelaku yang sudah mengakui kesalahannya bisa belajar dengan baik dan tidak melakukan perbuatan serupa di kemudian hari dan bisa menghargai setiap perbedaan.
Dalam video berdurasi 11 detik yang beredar di media sosial, korban yang memiliki keterbatasan fisik mendapat tindakan tidak menyenangkan dari teman-temannya. Korban tak hanya dirundung secara verbal tapi juga fisik.
"Kami bergerak cepat dengan memanggil semua pihak terkait membicarakan duduk perkara persoalan tersebut. Termasuk juga melibatkan Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Sulsel," katanya.
Ia juga akan menelusuri oknum-oknum yang menyebarluaskan video tersebut hingga viral di media sosial. Apalagi kejadian ini, kata Muhyiddin sudah terjadi sebulan lalu.
"Pengalaman-pengalaman kita di pendidikan kemarin banyak anak-anak kita yang diperalat oleh oknum tertentu untuk konten di TikTok, makanya ini juga harus kita telusuri," terang dia.
Meski begitu, Muhyiddin tidak ingin menuduh siapapun. Pihaknya berharap oknum yang tidak bertanggung jawab ini nantinya ikut diperiksa oleh pihak kepolisian mengingat kasus ini sudah dilapor ke Unit PPA Polrestabes Makassar.
"Tentu harapan kami oknum (yang memviralkan) ini siapa, perlu juga dipanggil," tegasnya.
Yang jelas pihaknya saat ini tengah melakukan komunikasi baik kepada pihak korban maupun terduga pelaku untuk sama-sama mencari solusi usai kasus ini viral di media sosial.
Muhyiddin juga berharap baik korban maupun terduga pelaku tetap bisa bersekolah di SMPN 4 Makassar. Apalagi informasinya, korban ingin pindah usai trauma alami perundungan.
"Ini yang kami lakukan sekarang melakukan pendekatan, saya datangi orang tuanya, saya sepakat dengan orang tua semua karena tadi laporan bahwa anak ini menjadi kesayangan karena anak ini penyandang disabilitas yang punya prestasi luar biasa di sekolah ini," ucapnya.
Atas insiden ini, pihaknya akan meningkatkan pengawasan di sekolah sehingga ke depan diharapkan tidak ada lagi aksi bullying atau perundungan di sekolah.
"Ini menjadi perhatian saya dan semua guru saya sudah minta dengan kejadian ini pembelajaran bagi kita supaya ke depan tidak terulang seperti itu," kata Muhyiddin.