ERA.id - Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Tangerang berhasil meringkus ketua panitia penyelenggara konser musik Tangerang Lentera Festival, berinisial MDN (27), pada Rabu (26/5/2024).
Kasatreskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief N Yusuf di Tangerang, mengatakan terduga pelaku yang menjadi dalang dibalik kericuhan dan pembakaran fasilitas konser musik itu telah ditangkap. "Nanti kita infokan lagi," ucapnya.
Arief tidak memaparkan secara detail terkait kronologis penangkapan terduga pelaku penggelapan dan perlindungan konsumen tersebut.
Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA, penangkapan terhadap ketua panitia konser musik yang sempat kabur itu dilakukan di wilayah Lebak, Banten.
Sebelumnya, penyidik juga telah melakukan pemeriksaan terhadap delapan saksi atas kasus kerusuhan konser musik Tangerang Lentera Festival 2024 (TNG Lenfest) di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
"Kita sudah periksa lima orang dari EO dan tiga orang dari anggota panitia penyelenggara konser musik," kata Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuryandi.
Ia menyebutkan, sampai saat ini jajarannya terus melakukan penyelidikan terhadap saksi-saksi dari pihak penyelenggara festival musik tersebut.
"Identitas sudah dikantongi. (Ketua panitia) sedang kita cari ketua panitianya untuk mempertanggungjawabkan," terangnya.
Dia mengatakan jika ketua penyelenggara musik itu dilaporkan atas dugaan penggelapan dan penipuan yang mengakibatkan kericuhan para penontonnya.
"Laporannya semalam terkait penipuan dan penggelapan," ungkapnya.
Diketahui, kericuhan pecah dalam Konser Tangerang Lentera Festival 2024 (TNG Lanfest) yang diselenggarakan di Lapangan Sepakbola Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten pada Minggu malam (23/6).
Konser yang berlangsung pada Minggu malam, dengan menghadirkan sejumlah band Feel Koplo, Guyon Waton, dan Ndx Axa itu dihadiri ribuan penonton sejak pukul 19.00 WIB.
Namun, sampai pukul 19.30 WIB, pagelaran musik band asal Jawa Tengah tersebut tidak nampak digelar oleh pihak panitia. Sehingga, hal itu pun memancing kemarahan para penggemarnya dengan aksi pelemparan ke arah panggung.
Aksi terus meluas hingga pada akhirnya terjadi insiden pembakaran fasilitas konser musik tersebut. (Ant)