Tim Editor
ERA.id - Insiden kekerasan melibatkan tiga oknum TNI dan seorang sopir taksi online terjadi di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
Peristiwa tersebut terekam dalam video yang diambil oleh korban menggunakan kamera tersembunyi di bagian depan mobilnya.
Korban yang diketahui bernama Agus, tiba-tiba dicegat oleh tiga pria berseragam loreng ketika sedang mengemudi.
Dalam video itu, terlihat juga seorang petugas keamanan bandara (aviation security) yang berada di lokasi kejadian.
Kejadian memanas ketika salah satu oknum TNI yang mengenakan kacamata merampas ponsel pintar milik Agus saat dia mencoba merekam insiden tersebut.
"Pak, kenapa kota? Tidak bisa kita kasih begitu mobilku," ujar Agus kepada pelaku yang tampak marah. Pelaku kemudian membentak, "Katanya mau keluar!" diikuti dengan jawaban dari Agus, "Saya tadi keluar."
Situasi semakin tegang ketika pelaku menantang Agus untuk melaporkan kejadian tersebut. "Lapor ma ko!" bentak pelaku. Agus yang ketakutan, mencoba menutup jendela mobilnya, tetapi pelaku dengan paksa membuka pintu mobil dan membantingnya.
"Pak, kekerasan ini, pak!" teriak Agus, namun pelaku menyangkal, "Kekerasan apa?" Korban terus memohon agar pelaku menghentikan perbuatannya, tetapi permintaan tersebut tidak digubris. Pada akhir video, Agus terlihat dipiting dan dipukul sambil berteriak, "Tolong, tolong, tolong."
Video ini langsung menjadi viral di media sosial dan menimbulkan berbagai reaksi dari netizen. Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang terkait tindakan yang akan diambil terhadap ketiga oknum TNI tersebut.
