Respons Polda Sumbar soal Hilangnya Rekaman CCTV Kasus Anak Tewas Diduga Dianiaya Polisi

| 02 Jul 2024 14:38
Respons Polda Sumbar soal Hilangnya Rekaman CCTV Kasus Anak Tewas Diduga Dianiaya Polisi
Keluarga Afif Maulana. (Dok. LBH Padang)

ERA.id - Kasus tewasnya anak kecil bernama Afif Maulana yang diduga dianiaya polisi di Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, ditutup oleh Kapolda Sumbar, Irjen Pol. Suharyono dalam konferensi pers pada Minggu, 30 Juni 2024.

Suharyono beralasan, tak ada penganiayaan polisi dalam kasus itu. Afif malah disebut tewas karena melompat ke sungai. Dari sanalah, rusuk Afif patah.

Saat ditanya soal CCTV di Kuranji yang merekam kejadian tewasnya Afif di bawah jembatan Batang Kuranji, pada Minggu (9/6/2024) siang, Suharyono bilang CCTV Polsek Kuranji terhapus.

"Jadi CCTV tidak rusak. Ada," ujar Suharyono dalam konfrensi pers di Polda Sumbar pada Minggu 30 Juni silam, yang dilihat ERA pada Selasa (2/7/2024)

CCTV di Polsek Kuranji, menurut Suharyono, diketahui berkapasitas hardisk digital video recorder (DVR) hanya 1 terabyte, sehingga rekaman yang bisa tersimpan durasinya cuma sampai 11 hari. Lebih dari itu, rekaman bisa hilang secara otomatis.

"Rekaman pada saat kejadian yakni pada Minggu 9 Juni 2024 sudah tertimpa dan hilang," katanya.

Orang tua Afif bukannya berdiam diri. Mereka sempat melaporkan kasus ini ke Polresta Padang, pada Senin 10 Juni 2024, sehari setelah anaknya tewas.

Masalah lantas muncul saat polisi tidak tahu kalau tewasnya Afif berkaitan dengan ditangkapnya 18 orang yang diduga akan tawuran pada hari di mana Afif tewas.

Intinya Suharyono bilang, tim Polda Sumatra Barat baru mengecek CCTV pada 23 Juni 2024 lalu, setelah kasus Afif yang diduga dianiaya polisi viral. Dan rekaman terakhir yang bisa dilihat itu pada 13 Juni 2024.

"Kan viralnya pada 23 Juni 2024, kalau dilaporkan ke Polda Sumbar lebih awal akan mudah jadinya," katanya.

"Kami sudah tidak menemukan setelah diperiksa. Kami pun menyesal kenapa kasus ini baru muncul, sebab CCTV ini juga jadi barang bukti bagi kepolisian," katanya.

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Teknologi dan Informatika Polda Sumbar AKBP Adinul Fajri mengatakan, dia bersama Tim TIK Polda Sumbar juga sudah mencoba mengkloning DVR CCTV tersebut dan berharap bisa mengembalikan lagi rekaman pada 9 Juni 2024, namun tidak bisa.

Rekomendasi