Tuding Afif Maulana Bukan Anak Baik, Kapolda Sumbar: Ada Video Dia Ajak Teman Tawuran dan Bawa Pedang

| 04 Jul 2024 08:15
Tuding Afif Maulana Bukan Anak Baik, Kapolda Sumbar: Ada Video Dia Ajak Teman Tawuran dan Bawa Pedang
Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono. (Antara)

ERA.id - Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Suharyono mengungkapkan Afif Maulana (13), bocah yang tewas di bawah Jembatan Kuranji, Padang, Sumbar, merupakan pelaku tawuran. Bahkan sampai mengajak kawannya untuk tawuran.

Hal ini berdasarkan video yang dibuat Afif pada 8 Juni silam. Dalam video itu, Suharyono mengatakan Afif memegang senjata tajam berukuran besar.

"AM anak baik-baik? Buktinya dia yang mengajak tawuran (teman-temannya) dengan videonya yang diunggah di HP-nya, membawa pedang panjang di tangannya," kata Suharyono saat dihubungi, Rabu (3/7/2024).

Suharyono menegaskan Afif tidak pernah ditangkap dan dibawa ke Polsek Kuranji. Anak ini tewas karena melompat ke sungai di bawah jembatan Kuranji.

Luka yang dialami Afif sesuai dengan hasil visum dan autopsi yang dilakukan tim medis.

"Percakapan AM dengan saksi kunci jelas, bahwa AM mengajak meloncat untuk melarikan diri," tambahnya.

Sebelumnya, Irjen Suharyono mengatakan Afif Maulana tewas karena meloncat dari jembatan. Suharyono mengemukakan hal itu di Padang, Minggu silam, saat mengungkapkan hasil penyelidikan kasus tewasnya Afif di Kuranji.

Hal ini sekaligus membantah dugaan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, yang mengira polisi menganiaya Afif hingga meninggal.

Ia mengatakan kesimpulan tersebut sudah berdasarkan keterangan 49 saksi yang diperiksa pihaknya, pemeriksaan tempat kejadian perkara, serta berdasarkan hasil visum dan otopsi terhadap korban atas nama Afif Maulana.

Lebih lanjut, dia menyebutkan 49 saksi itu terdiri dari personel Sabhara Polda Sumbar yang melaksanakan tugas pencegahan tawuran pada saat kejadian, saksi umum, serta teman korban sebagai saksi kunci

Saksi kunci berinisial A adalah teman yang berboncengan sepeda motor dengan korban saat kejadian pada Minggu (9/6), A berperan sebagai orang yang membonceng.

Tepat ketika berada di atas jembatan Kuranji, korban dan saksi A terjatuh. Korban mengajak saksi A untuk melompat dari jembatan namun ditolak oleh A.

"Saksi kunci A menolak ajakan korban untuk melompat dari jembatan, dan lebih memilih untuk menyerahkan diri ke Polisi, ini sesuai dengan keterangan saksi A," katanya.

Rekomendasi