Kawannya Meninggal Kelaparan, Tukang Ojek di Medan Kritik Keras Aplikasi Ojol

| 14 Aug 2024 09:27
Kawannya Meninggal Kelaparan, Tukang Ojek di Medan Kritik Keras Aplikasi Ojol
Petugas identifikasi jasad driver Ojol yang meninggal dunia saat menunggu orderan. (Istimewa)

ERA.id - Viral video tukang ojek online meninggal dunia di pinggir jalan Kota Medan sewaktu sedang menunggu pesanan makanan pelanggannya.

Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (GODAMS) menyebutkan korban bernama Darwin M Simajuntak dan lokasi korban merenggang nyawa di Jalan Sutomo Ujung, Kota Medan, pada Minggu (11/8/2024) pagi.

"Driver Ojol ditemukan meninggal di Jalan Sutomo Ujung," tulis dalam video viral di posting @godams.medan, dikutip Selasa (13/8/2024).

Ketua Umum GODAMS, Agam Zubir, menjelaskan pihak Inafis Polrestabes Medan turun mengidentifikasi dan memeriksa lokasi, kemudian korban dievakuasi ke Rumah Sakit (Bhayangkara) Kota Medan.

Agam mengatakan, Darwin sudah mengalami sakit beberapa hari belakangan. Diduga Darwin memiliki riwayat sakit asam lambung.

"Sebenarnya apa yang dialami almarhum (driver ojol) ini lazim terjadi di semua kalangan ojol. Yaitu asam lambung," kata Agam Selasa (13/8/2024).

Agam mengatakan bahwa Darwin tidak menggunakan akun di aplikasi atas nama dirinya sendiri, melainkan orang lain. Tapi, apa pun cerita dia prihatin dengan kondisi korban tersebut.

"Informasi dari rekan-rekan di sana, ini memang kondisi kesehatan dari pada almarhum juga sedang tidak baik, dan tidak lagi fit untuk bekerja," jelas Agam.

Agam mengungkapkan meski dalam keada sakit, diduga Darwin memaksa diri untuk tetap mencari orderan, untuk mencari nafkah.

"Soal rekam medis, tidak ada satu pun yang bisa memastikan sakit yang dialami korban. Tapi dari ciri-cirinya, seperti itu (asam lambung). Kemudian, tak ada yang tahu posisi dia (driver ojol) sakaratul maut. Karena posisi dia lemas, tergeletak," kata Agam.

"Sebenarnya tidak relevan si driver dikatakan meninggal, penyebab utama kematiannya adalah kelaparan yang dialami saat menunggu orderan. Namun, karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkan," tutur Agam kembali.

Agam juga menyoroti terkait dengan aplikasi tidak lagi berpihak kepada driver secara regulasi. Hal itu berdampak dengan penghasilan didapatkan dari driver ojol tersebut.

"Jadi, kawan-kawan akun reguler sangat merasakan dampak kebijakan yang mereka terapkan. Kebijakan aplikasi ini dibuat akibat perang tarif, yang memberikan ongkos murah, promo kepada pelanggan. Tapi, di sana juga menyenggol ataupun mengorbankan nominal normal yang diterima driver sebelumnya menjadi murah yang diterima saat ini," kata Agam.

Dengan itu, Agam meminta dan mengharapkan pemerintah memperihatinkan nasib dari para Ojol kedepannya. Baik dari penghasilan hingga kesehatannya. Agar hal serupa tidak terulang kembali.

"Jadi, itu kondisinya membuat kawan-kawan balik lagi mengencangkan ikat pinggangnya untuk tidak lagi memprioritaskan kesehatan dalam bekerja. Asalkan dia bawa uang cukup pulang ke rumah. Belum lagi perawatan sepeda motor. Ini lah kondisi ojol satu tahun terakhir di Sumut," sebut Agam.

Sebelumnya Kanit Reskrim Polsek Polsek Medan Timur, AKP Budiman Simanjuntak membenarkan peristiwa yang dialami korban bernama Darwin Mangudut Simanjuntak (49) itu korban sedang memesan pesanan konsumen Mi Keriting Siantar Ahok, Jalan Sutomo. Keterangan dari sejumlah saksi diketahui jika korban belum makan.

Rekomendasi