Luluk Sindir Khofifah yang Hadiri Acara Perangkat Desa se-Jatim, Singgung Demokrasi Tak Sehat

| 13 Sep 2024 11:50
Luluk Sindir Khofifah yang Hadiri Acara Perangkat Desa se-Jatim, Singgung Demokrasi Tak Sehat
Luluk Nur Hamidah. (Ist)

ERA.id - Bakal Calon Gubernur Jawa Timur yang diusung PKB, Luluk Nur Hamidah, mengkritik kehadiran rivalnya di Pilgub Jatim 2024.

Luluk menyindir pedas kepada Bakal Pasangan Calon Pilgub Khofifah-Emil di acara Rapimda Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Jawa Timur di Kota Surabaya, Minggu (8/9/2024) lalu.

“Kalau saya boleh ingatkan Pilgub Jatim ini mudah-mudahan tidak mengulang praktik-praktik demokrasi yang tidak sehat,” kata Luluk, Jumat (13/9/2024).

Diketahui, dalam forum PPDI itu, ratusan perangkat desa se-Jatim juga menobatkan Khofifah-Emil sebagai Ibu-Bapak'e Perangkat Desa Jawa Timur.

Luluk mengingatkan agar semua pihak semestinya tidak melakukan upaya memobilisasi instrumen-instrumen perangkat desa, demi kepentingan politik. Hal itu agar Pilgub Jatim tetap berjalan fair.

“Jadi pola-pola dan cara-cara mendapatkan kekuasaan yang memobilisasi instrumen-instrumen kekuasaan yang menyebabkan Pilgub di Jatim nanti akan menjadi cacat, menjadi tidak fair, menjadi tidak adil, jangan,” ujarnya.

"Apalagi ada pengerahan-pengarahan dari institusi-institusi negara dan lain-lain, yang kaitannya dengan teman-teman PPDI misalnya, perangkat desa-desa dan lain-lain."

Meski begitu, Luluk para perangkat desa pasti tidak akan lupa atas jasanya dan PKB dalam mewujudkan Undang-Undang Desa.

“Tapi menurut aku kok mereka enggak akan lupa siapa yang memperjuangkan UU Desa di DPR RI itu Mbak Luluk, ya kan,” ucapnya.

Luluk mengatakan, kepala desa, perangkat desa dan masyarakat desa yang menikmati manfaat UU Desa tentu tidak akan melupakan jasanya saat aktif di badan legislasi DPR RI dulu.

“Mereka mestinya kalau ingat maka yang ada di depan, srikandi yang ada di badan legislasi itu namanya Luluk Nur Hamidah yang sekarang menjadi calon gubernur,” ucapnya.

Semua paslon, kata Luluk mestinya mendapatkan kesempatan yang sama dan adil. Sebab masing-masing orang tentu memiliki legacy dan keberpihakan terhadap kemajuan dan kemakmuran desa.

“Enggak usah ada mobilisasi yang secara sembunyi-sembunyi seperti itu toh kita semua punya rekam jejak masing-masing. Saya walaupun tidak pernah di eksekutif tapi legacy di DPR RI justru bisa dirasakan manfaatnya juga oleh masyarakat banyak,” pungkasnya.

Rekomendasi