Polisi Selidiki Kasus Anak SD di Subang yang Siksa Juniornya hingga Tewas

| 26 Nov 2024 19:44
Polisi Selidiki Kasus Anak SD di Subang yang Siksa Juniornya hingga Tewas
Ilustrasi anak menangis (Pixabay)

ERA.id - Seorang bocah kelas 3 SDN Jayamukti Blanakan, Subang, Jawa Barat, Albi Ruffi Ozara (9), koma dan berujung tewas usai dirundung kakak kelasnya. Sebelum meninggal, si bocah sempat dirawat di RSUD Ciereng.

Polres Subang menyebut, dari hasil autopsi di RS Bhayangkara Indramayu pada Senin (25/11/2024), ditemukan pendarahan di otak Albi

"Adanya pendarahan di otak yang menyebabkan korban tak sadarkan diri selama 6 hari hingga meninggal dunia," kata Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, Selasa (26/11/2024).

Polisi pun akan menjadikan hasil autopsi untuk memeriksa sejumlah saksi guna mengungkap kasus ini. Saat ini, sudah ada tiga saksi yang sudah diperiksa oleh pihak kepolisian.

"Sudah ada tiga saksi. Semuanya merupakan terduga pelaku yang usianya masih di bawah 12 tahun," ujarnya.

Selain itu, Arief mengatakan polisi juga memeriksa pihak sekolah, keluarga, dan teman korban. Dalam pengungkapan kasus ini, polisi juga melibatkan KPAI dan lainnya. "Semua akan kita mintai keterangan untuk mengungkap kasus ini," ucapnya.

Diketahui Albi dirundung kakak kelasnya secara brutal. Mereka yakni M, D dan O, masing-masing kelas 4 dan kelas 5. Setelah itu, korban terus mengeluh sakit perut, sakit kepala, hingga muntah-muntah, dan kondisinya makin memburuk. Keluarganya pun curiga.

"Dua hari itu dia muntah terus kalo makan muntah, makan muntah, perutnya sakit, sama uwa nya enggak cerita karena takut, kata saya kenapa kamu kayak gitu, sakit perutnya, dibenerin (diurut) abis di urut nggak muntah lagi," ujar Sarti saudara korban kepada awak media saat ditemui di rumahnya, Jumat silam.

Sarti bilang korban sempat sekolah lagi tapi kondisinya memburuk, seperti kesulitan membuka kelopak mata, jalannya pun merangkak.

"Gak pernah cerita, itu waktu dia mau drop mau berangkat ke rumah sakit, saya tanya kamu kenapa kepalanya sakit, melek gak bisa jalan susah, katanya dijedotin ke tembok, di tajong (tendang) pengakuan aldi (korban) sama tiga orang itu," katanya.

Rekomendasi