ERA.id - Seorang pria asal Blora, SL, meminta maaf karena membuat cerita rekayasa atas laporannya menjadi korban dugaan pencurian dengan kekerasan (curas) di Jalan Raya Undaan Kulon, Surabaya pada Sabtu (11/1/2025) lalu.
Cerita rekayasa pria itu diungkap setelah penyelidikan mendalam oleh Polsek Genteng Surabaya.
Didampingi Kapolsek Genteng AKP Grandika Indera Waspada dan Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina, SL meminta maaf di hadapan awak media. Ia mengaku bahwa laporan tersebut dibuat untuk menutupi rasa malunya setelah jatuh ke sungai.
Peristiwa itu bermula pada Sabtu (11/1/2025). SL awalnya mengaku dipukul oleh tiga orang tak dikenal, dirampas ponselnya, dan bahkan dibuang ke sungai oleh para pelaku.
Setelah menerima laporan ini, pihak kepolisian langsung merespons cepat dan mendatangi lokasi kejadian.
“Petugas gabungan segera mendatangi lokasi kejadian, termasuk unit reskrim Polsek Genteng yang dipimpin Kanit Reskrim Iptu Vian Wijaya,” jelas AKP Grandika.
Namun, setelah olah TKP dan pemeriksaan rekaman CCTV di sekitar lokasi, polisi tidak menemukan tanda-tanda terjadinya kejahatan seperti yang dilaporkan.
Sebaliknya, bukti-bukti menunjukkan bahwa SL terjatuh ke sungai akibat kondisi kesehatannya yang kurang baik. Diketahui, SL menderita katarak yang mengganggu penglihatannya.
Setelah dihadapkan dengan bukti kuat, SL mengakui kebohongannya. Dia merasa malu mengakui bahwa dirinya jatuh ke sungai dan memilih untuk membuat cerita palsu tentang begal.
“Saya minta maaf kepada warga Surabaya karena telah membuat keresahan. Semua ini murni kesalahan saya,” ujar SL, kepada awak media.
Lebih lanjut, AKP Grandika menyampaikan bahwa rekayasa semacam ini berpotensi merusak kondusivitas masyarakat.
“Berita bohong atau hoaks dapat menimbulkan keresahan dan membuang-buang sumber daya. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah menyebarkan informasi yang belum terverifikasi,” tegasnya.
Ia juga menambahkan jika mengalami insiden apa pun, masyarakat diharapkan segera melaporkan kepada pihak berwajib agar dapat ditangani dengan benar dan profesional.
SL kini telah diberikan peringatan keras oleh pihak kepolisian. “Kami berharap peristiwa ini menjadi pelajaran, tidak hanya bagi pelaku, tetapi juga bagi kita semua,” tutup AKP Grandika.