ERA.id - Viral info di X yang disebar akun @jorgianaaa soal siswa SMA di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Pandu Brata Siregar (18) yang tewas diduga dianiaya oleh polisi, Minggu (9/3/2025), seusai menonton balap liar di Desa Sei Lama, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan.
Ceritanya saat Pandu menonton balap liar bersama teman-temannya, datang polisi membubarkan kerumunan. Pandu dan kawannya berusaha melarikan diri dengan melompat dari sepeda motor saat petugas mendekat. Sayangnya, Pandu jatuh dan akhirnya diringkus polisi. Dalam momen ini, konon aparat menendangnya.
Itu dikuatkan komentar Pandu sebelum meninggal kalau benar ia dihajar polisi. "Saat kami bawa pulang, dia mengeluh sakit perut. Kami langsung membawanya ke rumah sakit untuk berobat," ujar salah satu kerabat korban yang enggan disebutkan namanya.
Meski diizinkan pulang, menurut keluarganya, kesehatan Pandu kian menurun hingga akhirnya meninggal. Belakangan cerita makin kuat saat tersiar kabar dalam unggahan Facebook, kalau Pandu memang ditendangi polisi. "Orang yang ngeliat balap liar tertangkap dan ditendang sampai sekarat hingga masuk rumah sakit dan akhir ceritanya, meninggal dunia," tulis akun tersebut.
Merespons info viral di X, Kasi Humas Polres Asahan, IPTU Anwar Sanusi, membenarkan penangkapan Pandu. pada hari Minggu. Katanya, Polsek Simpang Empat mendapatkan info dari masyarakat tentang pemuda yang mau balapan liar. "Kapolsek kemudian memerintahkan personel untuk mengecek lokasi," jelas Anwar kepada wartawan, Senin silam.
Saat tiba di lokasi, petugas menemukan sekitar 50 orang masih berkumpul. Sebagian membubarkan diri, sementara Pandu dan kawannya berusaha melarikan diri. "Saat Pandu melompat dari sepeda motor, dia terjatuh hingga pelipisnya luka. Petugas kemudian membawanya ke Polsek dan memeriksakan kondisinya di puskesmas," tambahnya.
Setelah kondisi kesehatan Pandu dicek, polisi tak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik. Akhirnya Pandu cuma diberi obat lalu dipulangkan. Setelah komentar polisi, keluarga Pandu menuntut keadilan dan meminta agar kasus ini diselidiki secara transparan. Polres Asahan pun menyanggupi itu dan meyakinkan publik kalau akan memberi sanksi tegas jika benar ada pelanggaran yang dilakukan oleh personel mereka.