Tim Editor
ERA.id - Sound horeg kini berubah nama menjadi karnaval sound Indonesia. Keputusan itu diambil para pengusaha sound horeg di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Mereka mendeklarasi itu di Lapangan Desa Gedog Kulon, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Selasa malam, 29 Juli kemarin.
Pertemuan mereka dihadiri pejabat Kabupaten Malang termasuk Bupati Malang, M Sanusi hingga kepala desa se-Kecamatan Turen, serta tokoh agama dan masyarakat.
Lalu hadir pula Tim Sotok Audio yang beranggotakan: Blizzard Audio, Brewog Audio, ND Audio, RWJ Audio, BJ Hunter Audio, FW Pro Audio, JRT Audio, KF Pro Audio, Ugra Tani Audio, ABD Audio, dan H Pro Audio.
Tim Sotok Audio, di sana menegaskan, akan patuh dengan peraturan yang dibuat oleh masing-masing daerah.
Sementara David Owner Blizzard Audio, David Stefan mengaku jika para pengusaha sound horeg terpengaruh dengan semua kritikan.
“Harapan kami kedepannya tidak lagi ada kegaduhan terkait sound ini. Kita juga akan selalu patuh terhadap peraturan pemerintah,” tandasnya.
Bebunyian berisik itu sebelumnya difatwa haram oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) cabang Jawa Timur, karena dinilai merugikan. Makanya menganti nama sound horeg dianggap sebagai antisipasi.
