Soal Banjir Makassar, Danny Pomanto: Karena Awan, Curah Hujan, dan Air Pasang

| 11 Mar 2021 14:14
Soal Banjir Makassar, Danny Pomanto: Karena Awan, Curah Hujan, dan Air Pasang
Sejumlah pengendara menerobos genangan air menutup jalan di kawasan Toddopuli Raya, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (10/3/2021).

ERA.id - Kota Makassar mulai kemarin hingga kini, terendam banjir di beberapa titik. Bahkan di media sosial, banyak video yang memperlihatkan anak-anak berenang dan di sampingnya melaju angkutan kota atau pete-pete.

Saat ditanyai soal penyebab banjir, Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengaku karena curah hujan yang cukup tinggi dan air pasang. "Dari pantauan satelit, hampir seluruh kota sementara tergenang, tetapi potensi banjir cukup besar. Kalau saya berhitung (genangan karena) dari kemungkinan curah hujan yang ada ditambah dengan air pasang," ujar Danny, Rabu (10/3/2021) kemarin.

Danny melanjutkan, curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Makassar juga disebabkan kumpulan awan di wilayah Jeneponto, Takalar, dan Bantaeng. Awan itu tertiup angin ke arah Makassar yang menyebabkan hujan dan membuat Makassar banjir.

"Tadi jam 1 (pukul 13.00 Wita) baru saja menyampaikan siaga banjir kepada seluruh masyarakat Kota Makassar dan seluruh aparat Kota Makassar. Dari hasil pantauan aplikasi cuaca mulai jam 2 (pukul 14.00 Wita) dan seterusnya sampai jam 6 (pukul 18.00 Wita) itu, masa-masa kritis terhadap risiko banjir di kota Makassar," jelas Danny.

"Kenapa? Karena kumpulan awan di samping Jeneponto, Takalar, Bantaeng kalau anginnya masuk ke Kota Makassar, maka akan terjadi hujan lebat dengan 32 mm yang kemudian bersamaan dengan pasang naik hampir 1,2 meter, bersamaan dengan pembukaan pintu air di Bili-bili sehingga peristiwa itu memberi kita kerawanan banjir," lanjutnya.

Mengantisipasinya, Danny telah memerintahkan jajarannya untuk bersiaga. "Agar siap-siap untuk menghadapi segala kemungkinan dan mudah-mudahan tidak terjadi (banjir). Tadi pagi saya sudah pantau semua banjir saja tadi pagi, mulai Pettarani di beberapa tempat," imuhnya.

Pantauan ERA.id, hingga kemarin, wilayah Panakkukang hingga Manggala sudah tergenang banjir. Bahkan di Panakkukang airnya mencapai setinggi lutut orang dewasa alias 60 sentimeter. Akibat banjir itu, sejumlah kendaraan mogok bahkan ada pengendara motor yang meninggal tersetrum karena motornya menyentuh tiang listrik.

Rekomendasi