Tim Editor
ERA.id - Seorang oknum TNI memukul punggung pegawai atau operator SPBU di Jalan Poros Malino, Kabupaten Gowa, Sulsel. Kejadian itu terekam di CCTV SPBU kemudian viral di media sosial.
Awalnya pegawai SPBU tersebut tampak bekerja melayani orang yang antre untuk mengisi bensin. Nah, seorang oknum tentara ini, yang memakai motor trail berada di samping antrean, di sisi yang kosong.
Merasa tak direspons pegawai SPBU tersebut, oknum tentara itu langsung memundurkan motornya dan masuk ke celah pengendara motor yang sudah mengantre bensin. Tak lama, tentara itu mendekati pegawai SPBU dan langsung menghantam punggungnya.
Tak butuh waktu lama, kejadian ini lalu berujung damai. Pihak Kodim 1409 Gowa menyebut, peristiwa ini tidak sampai masuk ke laporan polisi. Kapolsek Somba Opu, Kompol Abdul Razak, juga mengakuinya.
Kesepakatan damai dicapai usai dilakukan mediasi antara pelaku dan korban. “Info dari manajer SPBU, bahwa korbannya (Fajar) melapor di POM TNI Makassar dan sudah dipertemukan kedua belah pihak berdamai,” kata Abdul, Jumat (12/3/2021) lalu.
Viral sebuah rekaman video pemukulan yang dilakukan oknum anggota TNI di SPBU yang berada di Jl Poros Malino, Kab. Gowa pada Rabu, 10/3/2021 pic.twitter.com/OAAiHbrRQb
— txtdariorangberseragam (@txtdrberseragam) March 14, 2021
Sementara Pasi Intel Kodim 1409 Gowa, Kapten Rudy Sitaba, membenarkan bahwa oknum TNI yang memukul itu adalah anggotanya. “Dalam penyelesaian permasalahan tersebut, kedua belah pihak saling memaafkan. Pihak keluarga saudara Muh. Nurul Fajar dapat menerima atas permintaan maaf tersebut dan menyatakan bahwa permasalahan tersebut dianggap selesai tanpa melalui proses hukum, selanjutnya kedua belah pihak dibuatkan pernyataan dan ditandatangani bersama,” jelasnya dalam keterangan tertulisnya.
Dia pun meminta agar video yang menghebohkan jagad maya tersebut dihapus. “Itu oknum anggota TNI. Jadi begini kita hanya minta bantuan kepada teman media untuk bisa menutup ini permasalahan saya sudah melakukan upaya dan tindakan ini secara kekeluargaan,” pintanya.
