ERA.id - Sehari jelang kebijakan larangan mudik dari pemerintah, volume kendaraan baik dari dan menuju ke kota Solo meningkat. Peningkatan ini menyebabkan kemacetan di beberapa titik di kota Solo.
Hal ini disampaikan oleh Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Solo Ari Wibowo saat ditemui di CC room Dinas Perhubungan Kota Solo, Selasa (5/5/2021). Dari pantauan yang dilakukan Dinas Perhubungan, selama tiga hari terakhir ada peningkatan jumlah kendaraan.
”Iya, ada peningkatan tajam sejak dua hari lalu. Sepertinya peningkatan ini memang karena kebijakan larangan mudik lebaran yang dikeluarkan oleh pemerintah,” katanya.
Dari data yang dimiliki oleh Dinas Perhubungan, rerata kendaraan keluar dan masuk kota Solo dalam sehari sekitar 200 ribu kendaraan.
Namun pada Senin (3/5/2021) jumlah kendaraan meningkat menjadi 311.961 kendaraan dan pada Selasa (4/5/2021) jumlah kendaraan yang tercatat dalam hitungan Dishub Kota Solo ada 307.858 kendaraan.
”Diperkirakan hari ini puncaknya, sebab baru pukul 09.00 WIB tadi pagi, jumlah kendaraan yang tercatat 89.312 kendaraan,” katanya.
Namun esok hari, diperkirakan akan terjadi penurunan jumlah kendaraan. Sebab hal ini terkait dengan kebijakan larangan mudik dari pemerintah pusat.
”Kalau besok pasti ada penurunan,” katanya.
Sementara untuk titik-titik rawan kemacetan di kota Solo, terpantau di pusat perbelanjaan terjadi kepadatan. Baik di pusat perbelanjaan modern maupun pasar tradisional. Sedangkan di titik jalan yang mengalami kepadatan yakni di Jalan Slamet Riyadi, tepatnya di kawasan Ngapeman dan Nonongan.
”Kepadatan juga terjadi di Palang Joglo karena di lokasi ini banyak digunakan sebagai lalu lintas kendaraan berat. Kalau pada masa sebelum pandemic, biasanya menjelang lebaran ada larangan kendaraan berat untuk melintas, tapi kan sekarang tidak ada larangan,” ujarnya.
Sedangkan jika dibandingkan tahun lalu di awal pandemic, ada perbedaan yang signifikan. Sebab tahun lalu kondisi lalu lintas di kota Solo jelang lebaran sangat sepi.
”Paling kalau tahun lalu traffic counting hanya sekitar 200 ribu kendaraan, atau kurang. Jauh kalau dibandingkan tahun ini. Meski ada larangan mudik tapi pemerintah memperbolehkan aglomerasi,” tandasnya.