Tim Editor
ERA.id - Menjelang lebaran di tahun kedua pandemi Covid-19 kali ini, tingkat kunjungan di pusat perbelanjaan mulai tinggi.
Hal ini dikarenakan antusias masyarakat di masa menjelang lebaran untuk memenuhi kebutuhannya. Meskipun tahun ini pemerintah pusat menetapkan kebijakan larangan mudik.
Perwakilan Public Relations Solo Grand Mall (SGM) Ni Wayan Ratrina mengatakan kenaikan pengunjung di mal sudah dimulai pada bulan April lalu. Bahkan peningkatan ini terjadi tak hanya saat weekend saja, melainkan juga saat weekdays.
”Peningkatannya sudah mulai sejak bulan lalu,” kata perempuan yang akrab disapa Ina tersebut pada Rabu (5/5).
Rata-rata saat hari biasa pengunjung di Solo Grand Mall berkisar 10 ribu penumpang. Namun, belakangan selama bulan Ramadan terjadi peningkatan menjadi 12 ribu pengunjung dalam sehari.
Sedangkan saat weekend, yang biasanya dalam sehari 12 ribu pengunjung, saat ini menjadi 18 ribu pengunjung.
Kunjungan kebanyakan menyasar pada tenant pakaian untuk kebutuhan lebaran. Apalagi sebagian masyarakat sudah menerima tunjangan hari raya (THR) yang bisa dibelanjakan.
Kenaikan jumlah pengunjung juga terjadi di Solo Paragon Mall. Hal ini disampaikan oleh Chief Marketing Communication Solo Paragon Mall Veronica Lahji bahwa kenaikan pengunjung terasa sejak ada kelonggaran aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
”Meski anak di bawah lima tahun, lansia dan ibu hamil tidak boleh masuk mall, tapi sudah ada peningkatan pengunjung. Pelonggaran aturan ini berdampak baik pada kunjungan di mal,” kata Vero.
Jumlah pengunjung di Solo Paragon Mall bahkan meningkat hingga 100 persen dibandingkan awal pandemi lalu. Saat ini dalam sehari sudah ada sekitar 4.000 pengunjung. sedangkan dulu saat awal pandemi, jumlah pengunjung kurang dari 2.000 orang dalam sehari.
”Kalau weekend kemarin sampai 8.000 pengunjung, apalagi kami buka dua tenant,” katanya.
Sementara itu Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Solo Ari Wibowo mengatakan kepadatan arus lalu lintas kebanyakan terjadi di area sekitar pusat perbelanjaan. Baik pusat perbelanjaan modern maupun tradisional.
”Saat ini masih terkendali, tapi kalau memang terlalu padat kami sudah siapkan rekayasa lalu lintas,” ucapnya.
