Bikin Iba, Inilah Kerja Berat Porter Kereta Api yang Jarang Diketahui

| 14 May 2021 16:58
Bikin Iba, Inilah Kerja Berat Porter Kereta Api yang Jarang Diketahui
Porter kereta api di Stasiun Pasar Senen (ERA.id)

ERA.id - Jika ingin bepergian menggunakan kereta api jarak jauh, kita pasti sering melihat bagaimana pekerjaan porter bukan? Ituloh, pria berseragam yang biasanya mengangkat barang penumpang.

Banyak yang mengira, mereka adalah petugas tetap Kereta Api Indonesia (KAI), faktanya porter sama sekali tidak digaji. Ia sebenarnya adalah pekerja lepas.

Penghasilan porter cuma dari kebaikan hati dan kewajiban penumpang membayar sang porter saat memakai jasa mereka. Jika dipikir, hal ini bikin iba ya? Alasannya, kerjanya berat karena mengangkat barang penumpang namun mendapatkan hasil yang tak seberapa bagi pekerja pada umumnya.

Mereka bekerja dari pukul 9 pagi ke pukul 9 pagi lagi dengan kisaran upah dari penumpang sekitar Rp10-20 ribu, itu jika ada yang mau memakai jasa mereka.

Namun kerja mereka tak cuma di situ saja, jika sedang tak ada penumpang yang memakai jasanya seperti pada momen penyekatan arus mudik ini, mereka membersihkan lingkungan sekitar stasiun secara bersama-sama.

Seorang penumpang bernama Ikky, pernah sekali menggunakan jasa porter. Saat itu ia membawa banyak barang bawaan. Karena barang itu pula, ia hampir ketinggalan kereta.

Ikky bercerita, saat dirinya sampai di stasiun dan nyaris ketinggalan kereta, proter lah yang menolongnya. Dengan sigap, ia memanggul barang Ikky yang cukup berat.

"Saya merasa diuntungkan dengan porter. Karena dia yang berteriak kepada petugas kereta resmi awalnya untuk tidak jalan terlebih dahulu, karena saya terlihat sudah kecapaian berlari mengejar keterlambatan," terang Ikky.

Soal bayarannya, porter biasanya tidak menentukan tarif, artinya penumpang dibebaskan membayar berapapun ke porter. Namun, penumpang biasanya akan memberikan uang jasa mulai dari Rp20 ribu.

"Saya bayar 10 ribu rupiah. Saya dulu tanya, berapa. Dia bilang seikhlasnya. Kebetulan uang saya di kantong cuma Rp10 ribu, saya langsung bayar setelahnya. Saya berterima kasih kepada porter yang tetap setia dengan pekerjaannya demi keluarga," tambah Ikky.

Lalu apa sih alasan porter dipakaikan seragam? Ternyata, hal tersebut dilakukan demi keamanan dan kenyamanan para penumpang. Dengan seragam tersebut, para penumpang yang membutuhkan jasa porter tidak ragu menyerahkan barangnya.

Dulunya porter diketahui tidak dipakaikan seragam dan hanya 'ditandai' dengan nomor saja. Ketika ada barang yang hilang atau ada kesalahan, penumpang bisa menyebut nama porternya.

"Porter di stasiun berstatus pekerja lepas, sehingga tidak mendapatkan upah tiap bulan. Penghasilan porter bersumber dari komisi yang diberikan oleh pengguna jasanya. Trims," demikian pernyataan pihak KAI di akun twitter resminya @KAI21.

Nah, kalau Anda ketemu porter di stasiun kereta api, jangan lupa pakai jasanya ya untuk membawa barang-barang kamu. Itu jika barang dan isi dompetmu berlebih.

Rekomendasi