Aksi Wali Kota Bobby Nasution Copot Oknum Kepling Pungli: Penyakit Ini Harus Disembuhkan Selain Covid-19

| 18 May 2021 20:20
Aksi Wali Kota Bobby Nasution Copot Oknum Kepling Pungli: Penyakit Ini Harus Disembuhkan Selain Covid-19
Foto: Wali Kota Medan Bobby Nasution saat sidak di kantor Lurah Harjosari II, Medan Amplas (Muchlis Ariandi/ERA.id)

ERA.id - Wali Kota Medan Muhammad Bobby Nasution kembali mendapati anak buahnya, seorang kepala lingkungan (Kepling) melakukan praktik kotor dalam menjalankan tugas. Oknum kepling itu diduga melakukan pungutan liar (pungli) kepada warga.

Kepala Lingkungan 17, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas itu dicopot Bobby Nasution setelah mendapat laporan dari warga yang mengaku dipungli.

"Ini merupakan penyakit yang harus disembuhkan di Kota Medan selain Covid-19. Saat ini kami sudah berkolaborasi dengan tim siber pungli untuk mengatasi penyakit ini," kata Bobby, Selasa (18/5/2021).

Bobby mengatakan pungutan liar merupakan penyakit kronis yang harus segera disembuhkan.

Atas peristiwa tersebut Bobby menegaskan pengurusan data kependudukan di Kota Medan tidak ada pungutan biaya. Misalnya kata dia, pengurusan akta kelahiran yang dibawah berumur 60 hari bebas biaya.

"Kalau lewat 60 hari, ada denda. Hal itu sebagai stimulus kepada masyarakat untuk mau mengurus akta kelahiran," jelasnya.

Laporan pungli oleh anak buahnya itu langsung diterima Bobby dari seorang warga bernama Hendra Pangeran. Dia mengaku dipalak (dipungli) kepling hingga Rp550.000 untuk pengurusan data adminitrasi kependudukan.

Uang tersebut diminta saat hendak mengurus dokumen bantuan UMKM, surat pindah, dan pemisahan kartu keluarga.

"Untuk ngurus dokumen bantuan UMKM, surat pindah dan pecak KK, kalau saya total ada sekitar Rp550.000 yang saya berikan. uangnya diberikan langsung ke kepling waktu itu di kanal, istri saya jadi saksi," kata Hendra.

Kepada Hendra, oknum kepling itu beralasan uang tersebut harus diserahkan kepada oknum di Disdukcapil Kota Medan untuk mempermudah pengurusan.

"Katanya untuk orang Disdukcapil, saya berikan saja, rupanya berkas tidak siap," keluhnya.

Rekomendasi