Pamekasan Call Care Tanggung Biaya Jemput Pekerja Migran yang Sakit atau Meninggal

| 23 May 2021 17:46
Pamekasan Call Care Tanggung Biaya Jemput Pekerja Migran yang Sakit atau Meninggal
Salah satu mobil SIGAP Pemkab Pamekasan saat menjemput pasien di Pamekasan (Foto: Abd Aziz)

ERA.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur memperluas layanan program "Pamekasan Call Care/PCC" yang  bekerja sama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

Menurut Koordinator Operator PCC Pamekasan Amir Chandani di Pamekasan, Minggu, perluasan layanan program PCC  berdasarkan kebutuhan dan aspirasi yang disampaikan masyarakat ke Pemkab Pamekasan.

"Melalui kerja sama dengan BP2MI ini, mobil operasional PCC, yakni mobil SIGAP nantinya juga bisa digunakan untuk memfasilitasi penjemputan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Pamekasan yang pulang dari tempat kerjanya di luar negeri karena sakit dan lain sebagainya," kata Amir.

Dengan menggunakan mobil SIGAP yang dikelola PCC itu, PMI yang membutuhkan angkutan tidak perlu mengeluarkan biaya, karena biaya operasional PCC telah ditanggung oleh pemkab melalui dana APBD.

"Jadi, jika ada jenazah dari luar negeri misalnya, pihak keluarga tinggal menghubungi operator PCC dan akan dilakukan penjemputan dengan menggunakan mobil SIGAP ini," katanya.

Amir yang juga Kasi Pelayanan Kesehatan dan Rujukan Dinkes Pemkab Pamekasan itu menjelaskan selain melayani antar jemput PMI asal Pamekasan yang dipulangkan dari tempat kerjanya di luar negeri karena sakit atau meninggal dunia, PCC juga memfasilitasi pengurusan surat keterangan tidak mampu (SKTM) serta pengurusan administrasi kesehatan antardaerah.

Misalnya, sambung Amir, apabila hendak mengurus administrasi rujukan ke rumah sakit di luar daerah, seperti Surabaya yang persyaratannya cenderung berbeda. "Prosedur mengurus rumah sakit di Jawa karena tidak pengalaman, urutannya bagaimana, SOP-nya bagaimana?, ini juga kami fasilitasi," katanya.

Kerja Sama Edukatif

Selain memperluas layanan antarjemput pasien secara gratis, PCC Pamekasan juga bekerja sama dengan sejumlah lembaga pendidikan tinggi untuk mengedukasi masyarakat tentang tata cara memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan dan berbagai jenis musibah lainnya.

"Bentuk pendidikan dan pelatihannya adalah tingkat dasar, seperti bagaimana mengangkat pasien dengan baik dan benar, memberikan wawasan yang cukup agar tidak salah merujuk pasien, sehingga pasien bisa tertolong dengan baik," kata Amir.

Program PCC merupakan program unggulan Pemkab Pamekasan di bawah kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam dalam rangka memperluas jangkauan layanan kesehatan masyarakat dengan cara memberikan mobil SIGAP (Siaga, Tanggap dan Peduli) kepada 178 desa yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.

Melalui program itu, masyarakat bisa berkonsultasi kesehatan secara gratis dan meminta layanan antar-jemput via nomor telepon yang telah ditempel di mobil SIGAP dan stiker yang dipasang di rumah warga dan tempat-tempat umum.

"Jadi, program ini merupakan persembahan Pemkab Pamekasan kepada masyarakat sebagai upaya memberikan pelayanan kesehatan secara gratis. Gagasan program itu muncul setelah melihat realitas sosial terkait tingginya biaya layanan kesehatan bagi orang kurang mampu, dan terbatasnya fasilitas transportasi bagi warga yang tinggal di pedesaan," kata Amir Chandani.

Rekomendasi