9 Sekolah di Bogor Mulai Uji Coba PTM, Bima Arya: Sebelum Belajar, Fokus Sosialisasi Covid-19

| 31 May 2021 14:15
9 Sekolah di Bogor Mulai Uji Coba PTM, Bima Arya: Sebelum Belajar, Fokus Sosialisasi Covid-19
Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto (Diman Sutini/ ERA.id)

ERA.id - Sejumlah sekolah melakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) yang diselenggarakan hari ini, Senin (31/5/2021). Dari data yang diterima, ada 9 sekolah yang hari ini melakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM).

Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto pun meminta agar para guru dan siswa tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) sebelum nantinya fokus pada materi pembelajaran

"Full materi kita fokuskan dulu kepada sosialisasi tentang Covid. Jadi anak-anak itu kita minta menaati prokes mereka harus paham dulu Covid itu apa. Makanya saya tadi memberikan penjelasan sederhana tentang betapa berbahayanya kalau kita tidak menaati prokes," kata Bima saat meninjau uji coba PTM di SMPN 15 Bogor, Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Kemudian, lanjut Bima, fase berikutnya fokus kepada materi pembelajaran dan itu pun terbatas satu hari tiga jam dan kapasitas tidak maksimal.

"Kita pastikan juga anak-anak itu selalu dimonitor, saya titip tadi setiap hari terus dimonitor dengan orang tua. Apabila ada gejala langsung ada tindakan dan diminta untuk tidak hadir dulu di sekolah," ucap Bima yang juga Politisi Partai Amanat Nasional (PAN).

Selain itu, lanjut Bima, semua harus punya data yang pulangnya masih naik angkutan umum siapa saja sehingga terus dimonitor.

"Tadi sebagian besar saya liat jalan kaki atau dijemput pakai motor, hanya satu dua yang angkutan kota tapi itu pun kita akan atensi khusus. Saya lihat juga fasilitas isolasinya apabila ada kejadian sudah disiapkan semua dan terkahir saya titip juga kepada pendidik, kepada guru untuk taat kepada prokes jadi tetap jaga jarak tidak bergerombol, tidak buka masker. Karena guru-guru harus yang paling sehat," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 15 Bogor, Dadang Mina menjelaskan dari jam 8 mereka sudah ada di dalam kelas dan materi yang disampaikan oleh guru terkait tentang wawasan Covid.

"Jadi sifatnya kegiatan simulasi ini hanya orientasi aja. Perkondisian terhadap anak kalau nanti di tahun ajaran baru pemerintah Kota Bogor mengijinkan berarti kurang lebih gambaran pelaksanaannya seperti ini. Berarti belum masuk materi pembelajaran pokok," ucapnya.

Setelah itu, bagaimana mereka diantar oleh orang tua, misalnya kesiapan mereka dari rumah, kemudian diantar oleh orang tua, kemudian sampai di sekolah harus seperti apa, seperti pengukuran suhu tubuh, kemudian cuci tangan, mereka kemudain masuk secara tertib bagaimana masuk ke kelas tidak bergerombol.

 "Jadi kita sarankan tidak wajibnya karena kan orang tuanya ada yang kerja dan lain sebagainya tapi kita sarankan kepada orang tua kalau ada waktu siapapun bisa antar jemput. Kaya tadi kedatangannya mereka kebanyakan diantar. Tadi ada yang nanya juga pak pulang jam berapa? Sekitar jam 10. Jadi mereka jemput lagi," pungkasnya.

Rekomendasi