Rayakan Hari Batik, Walkot Solo Gibran: Ini Pakaian Sehari-hari

| 02 Oct 2021 18:09
Rayakan Hari Batik, Walkot Solo Gibran: Ini Pakaian Sehari-hari
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri Kegiatan Srawung Batik di Kampung Batik Kauman dalam Peringatan Hari Batik, Sabtu (2/10/2021). (Dokumentasi Pemkot Solo)

ERA.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri serangkaian acara peringatan Hari Batik di kota Solo, Sabtu (2/10/2021).

Dalam momen Hari Batik, dirinya berharap agar batik bisa digunakan dalam berbagai kesempatan.

"Saya ajak anak muda jangan malu pakai batik. Pakai batik jangan hanya pas kondangan atau ngantor saja. Ini pakaian sehari-hari,” ucap Gibran dalam acara Srawung Batik di Kampung Batik Kauman.

Menurutnya batik merupakan aset dan kekayaan bangsa yang sudah diakui di dunia. Untuk itu, ia juga meminta anak muda harus turut andil dan berpartisipasi merawatnya.

"Kalau bukan kita yang memelihara siapa lagi, anak muda harus ikut berpartisipasi,” katanya.

Selain itu dalam masa pandemi semacam ini, menarik wisatawan untuk membeli batik juga menjadi pekerjaan rumah tersendiri.

Bukan hanya membeli online saja, namun juga datang secara offline. Sebab dengan datang secara ofline, memberikan pengalaman berbelanja secara langsung.

"Apalagi nuansa kampung batik di Kauman ini luar biasa sekali,” ucapnya.

Untuk itu dirinya mendorong agar tempat-tempat produktif ini bisa mendorong bangkitnya kembali ekonomi di masa pandemi.

Gibran optimis ekonomi di kota Solo ini bisa meningkat hingga akhir tahun. Apalagi saat ini angka kasus Covid-19 turun dan angka vaksinasi di Kota Solo tinggi.

"Makanya ini saatnya percepatan pemulihan ekonomi,” katanya.

Sementara itu Ketua Paguyuban Wisata Batik Kauman Gunawan Setiawan mengakui di masa pandemi ini kunjungan wisata ke Kampung Batik Kauman, turun hingga 90 persen.

Pasalnya selain tak ada wisatawan, acara-acara pendukung lainnya yang mendatangkan wisatawan juga ditiadakan.

”Memang kunjungannya tiap hari ada, tapi drop sekali. Sebagai pelaku usaha sangat terasa sekali. Sekaten tidak ada, bahkan kalau ada wisatawan transaksi paling tidak sampai Rp1 juta,” ucapnya.

Pihaknya mengapresiasi dukungan dari pemerintah ini. Dengan upaya yang turut dilakukan pemerintah, Gunawan optimis jika wisata di Solo bisa bangkit.

"Apalagi Solo ini memiliki banyak sekali mpu-mpu (batik) yang top,” ucapnya.

Rekomendasi