ERA.id - Polres Ciamis Polda Jawa Barat terus menyelidiki berkenaan tewasnya 11 siswa Madrasah Tsanawiyah Harapan Baru Ciamis yang terbawa arus Sungai Cileueur, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis, saat kegiatan Pramuka.
Kepolisian mendalami ada maupun tidaknya unsur kelalaian dalam peristiwa tersebut.
"Yang pasti kami akan profesional dalam melakukan pemeriksaan ini. Kami juga proporsional," terang Kapolres Ciamis AKBP Wahyu Broto Narsono, dalam keterangan persnya Sabtu (16/10).
Menurut Wahyu, pihaknay sudah melakukan olah tempat kejadian perkara yang dijadikan lokasi dilaksanakannya kegiatan menyusuri Sungai Cileueur di Kecamatan Cijeungjing, Jumat (15/10/2021).
Berdasarkan hasil pemeriksaan di TKP, kedalaman sungai saat siswa menyeberang hanya 70 cm.
Tetapi, di titik lain, tempat ditemukannya siswa meninggal dunia, kedalamannya sekitar 2 meter.
Penyidik juga telah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi yang berada di lokasi kejadian (TKP).
Pemeriksaan pihak sekolah belum dilakukan karena masih dalam kondisi berduka.
"Kami melakukan pemeriksaan baru empat (orang)," ungkap Wahyu.
Hasil olah tempat kejadian perkara juga menunjukkan tidak adanya peralatan atau kelengkapan alat keselamatan untuk menyeberangi sungai, seperti tali dan pelampung.
Wahyu pun menyayangkan insiden tersebut. Ia menyampaikan, peserta hanya bergandengan tangan saat menyeberangi sungai. Sementara kondisi batu yang ada di sana licin.
Berkenaan adanya kelalaian dalam kegiatan Pramuka itu, Wahyu memastikan pihaknya masih melakukan pendalaman.
Namun demikian, ia yakin pada dasarnya tidak ada siapa pun yang mengharapkan musibah itu terjadi.