BMKG Kota Tangerang Minta Masyarakat Waspada Fenomena La Nina di Akhir Tahun,

| 25 Oct 2021 19:10
BMKG Kota Tangerang Minta Masyarakat Waspada Fenomena La Nina di Akhir Tahun,
Sebuah pohon tumbang akibat hujan lebat mengguyur Kota Tangerang. (Istimewa)

ERA.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Tangerang meminta masyarakat waspada terhadap fenomena La Lina. Hal ini merupakan peringatan dini datangnya fenomena La Nina jelang akhir tahun.

Kepala BMKG Kota Tangerang, Suwardi mengatakan berdasakan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik, bagian tengah dan timur. Hasilnya, menunjukkan bahwa saat ini, nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina dan berpotensi terus berkembang, hingga menjadi waspada bencana.

“Kondisi ini berpotensi terus berkembang dan kita harus segera bersiap dengan datangnya La Nina, yang diperkirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah hingga sedang, setidaknya hingga Februari 2022,” ungkapnya, Senin (25/10/21).

La Nina adalah fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin atau mengalami curah hujan yang lebih tinggi. La Nina menjadi salah satu faktor yang menyebabkan musim hujan di Indonesia terjadi, selain angin muson.

Suwardi menjelaskan, BMKG memprediksi sebagian wilayah Indonesia akan memasuki periode musim hujan mulai Oktober ini, salah satunya Kota Tangerang. Sedangkan, didasarkan pada kejadian La Nina tahun 2020 lalu dan hasil kajian BMKG menunjukkan, bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November-Desember-Januari.

Maka, La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20 sampai 70 persen di atas normalnya. Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut, maka masyarakat Kota Tangerang harus waspada.

"Perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi. Harus kita antisipasi bersama-sama,” kata Suwardi.

Kata dia, kesiapsiagaan bisa melalui langkah pencegahan dan mitigasi banjir. Mulai dari, gotong-royong kebersihan lingkungan, membersihkan gorong-gorong atau saluran air hingga mempersiapkan skema-skema penanganan jika terjadinya bencana alam seperti banjir.

“Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi dan diharapkan terus memantau perkembangan iklim dan cuaca terkini. BMKG membuka layanan informasi cuaca dan iklim 24 jam, melalui https://www.bmkg.go.id; https://iklim.bmkg.go.id; atau follow media sosial @infoBMKG;,” pungkasnya.

Rekomendasi