ERA.id - Misteri kematian Gilang Endi (21) mahasiswa UNS Solo yang meninggal dunia saat mengikuti Diksar Menwa masih misterius.
Pihak Universitas Sebelas Maret (UNS) memberikan keterangan terkait adanya kabar bahwa mengalami kesurupan saat meninggal. Hal ini disampaikan dalam jumpa pers yang dilakukan oleh pihak UNS pada Selasa (26/10/2021).
Saat ini kepolisian tengah melakukan proses penyelidikan terkait hal ini.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS Zaky Mustofa Zuhad mempertanyakan adanya kabar kejelasan terkait meninggalnya Gilang Endi. Pasalnya banyak kabar yang diterima dengan simpang siur.
”Kami dapat informasi yang simpang siur, ada yang mengatakan bahwa Gilang kesurupan, lalu ditenangkan dengan ayat-ayat al-quran. Apakah itu kesurupan atau sebenarnya kejang,” kata Zaky dalam forum Jumpa Pers terkait meninggalnya Gilang Endy di Ruang Sidang Rektorat UNS, Selasa (26/10/2021).
Selanjutnya Zaky juga mempertanyakan adanya penyakit bawaan yang dimiliki Gilang. Pasalnya saat dikonfirmas pada pihak keluarga, keluarga menyatakan tidak ada penyakit bawaan.
”Makanya kami mempertanyakan hal ini pada pihak kampus,” katanya.
Sementara dalam jumpa pers tersebut, Direktur Bidang Reputasi Akademik UNS Sutanto menyatakan tidak pernah menyebutkan keterangan terkait Gilang mengalami kesurupan. Sebab dari keterangan yang diperoleh dari panitia, Gilang sempat mengigau dan tidak sadarkan diri.
”Sekitar pukul 21.00 WIB dia dibawa ke rumah sakit, kemudian sekitar pukul 22.05 WIB, Gilang sudah tidak bernafas saat perjalanan dari UNS ke RSUD dr Moewardi,” katanya.
Sementara itu terkait otopsi hingga saat ini pihak UNS juga menunggu hasilnya dari kepolisian.
”Kami juga sedang menunggu hasil otopsi dari kepolisian,” katanya.
Dugaan polisi, Gilang meninggal karena ada tindak kekerasan.