ERA.id - Salah satu perusahaan besar di Sulawesi Selatan milik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yakni Kalla Toyota, tuai komentar miring usai menggelar lomba edit video bertema 'Short Video Competition'.
Seorang peserta yang menjadi juara dalam acara tersebut mengeluh. Namanya Gheza Imran David, kepada ERA.id ia bercerita kalau ia kecewa dengan kebijakan yang dibuat panitia acara tersebut.
"Saya sudah capek edit video, juara, eh hadiahnya mereka (Kalla Toyota) gak kasih," beber Gheza, Selasa (2/11/2021).
Ceritanya begini, Gheza ikut dalam lomba tersebut dimulai saat kawannya, yang notabene mantan karyawan Kalla Toyota, merekomendasikan. Akhirnya, Gheza pun menyanggupi tawaran menarik tersebut.
"Okelah, saya buatkan video itu karena tergiur dengan hadiahnya. 3 hari saya buatkan dan bahan lombanya yang berbentuk video, saya kirim lewat email ke panitia."
Belakangan Gheza dapat pengumuman kalau dirinya menjadi jawara dalam perlombaan tersebut. "Meski juara 9, kan hadiahnya besar, Rp1 juta loh itu," beber Gheza.
Saat tahu dirinya jadi jawara, Gheza pun menunggu. Seminggu setelah pengumuman, pihak Kalla Toyota lewat Instagram, mengirim pesan ke Gheza secara pribadi.
Saat itu, panitia pun bertanya soal kebenaran dan profil Gheza. Singkat cerita, rekening pun diminta. Gheza lantas mengirimkan nomor rekening dari adiknya.
Saat itu, panitia spontan bertanya kok rekening yang disodorkan beda dengan nama Gheza.
"Saya pakai nomor rekening adik, karena rekeningku sudah non aktif," tuturnya.
Setelah terjadi komunikasi yang spesifik, Gheza pun menanti selama 3 hari. Belakangan, ia langsung didiskualifikasi. Alasan panitia, ia bukan 'orang dalam' alias bukan karyawan Kalla Toyota.
"Lah, kenapa dari awal ini perlombaan dikhususkan hanya orang/karyawan Toyota? Saya hanya freelance dan saya ikuti aturan harusnya profesional dong Toyota. Bilang saja kalau tidak mampu cairkan itu hadiah. Yang jelas saya ikut tanpa bermain curang, ikut dengan aturan yang tercantum," tandasnya.
Setelah ditelusuri, ada kejanggalan dari apa yang disampaikan panitia Kalla Toyota kepada Gheza, dengan syarat dan ketentuan yang dituliskan oleh pihak panitia. Di situ tertulis, perlombaan yang digelar olehnya berlaku untuk umum pada batch ke 2, sementara flyer batch pertama dan pengumuman pemenangnya sudah hilang dari denah Instagram Kalla Toyota.
Pihak ERA pun langsung mengklarifikasi ke pihak Kalla Toyota, lewat dua orang yang kerap bersinggungan dengan publikasi yakni Indira serta Ayudia.
Saat dilayangkan pesan pendek soal kebijakan Kalla Toyota yang dikeluhkan tersebut, Ayudia tidak membalas pesan. Sementara Indira hanya menyampaikan kalau pihaknya sementara mengecek ke pihak panitia. Hingga kini, baik Ayu dan Indira tak lagi memberi kabar.
Setelah keduanya tak menjawab. Mifta Farid S. Putra selaku Marketing Manager Kalla Toyota langsung mengklarifikasi masalah ini kepada ERA.id.
Menurutnya, ini murni miskomunikasi. Ia menjamin itu. Pihaknya pun sudah meminta maaf kepada Gheza. Era pun mengkroscek hal ini kepada Gheza, dan ia mengiyakan hal tersebut dan meminta permasalahan ini disudahi.
"Ini murni salah paham. Kami tahu baik Gheza dan kami ada kesalahan. Semuanya kita rundingkan baik-baik, dan alhamdulillah sudah selesai."
Meski begitu, dengan tegas Mifta bilang, sedari awal ompetisi tersebut bersifat internal dan poster kompetisinya hanya dipublikasi di Whatssapp Group internal saja.
"Nah, dari grup itu ada kesalahan komunikasi yang tidak semestinya terjadi. Ini jadi pelajaran juga buat kami. Kritik kami terima."
Selebihnya, ia bilang, Kalla Toyota kembali mengadakan Kompetisi yang sama (Kalla Toyota Short Video Competition part 2), namun pesertanya terbuka untuk umum agar lebih menfasilitasi orang-orang kreatif yang ingin menyalurkan hobinya.
Catatan: Artikel ini sudah ditambahi sedemikian rupa untuk memfasilitasi suara dari pihak Kalla Toyota. Sebelum Mifta berkomentar, artikel ini hanya berhenti pada keterangan Ayudia dan Indira.