Pantau Misa Natal di Semarang, Ganjar: Toleransinya Nyata

| 25 Dec 2021 18:05
Pantau Misa Natal di Semarang, Ganjar: Toleransinya Nyata
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pantau Misa Natal di Gereja Katedral Semarang, Jumat (24/12) malam. (Dok. Pemprov Jateng)

ERA.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan indahnya toleransi di provinsinya. Sebab, praktik toleransi berjalan nyata dan bagus.

Hal itu disampaikannya saat mengunjungi Gereja Katedral Semarang bertepatan pada malam Misa Natal, Jumat (24/12/2021). Dalam pantauannya, Ganjar datang dengan mengenakan pakaian batik melihat aktivitas jemaat.

“Kalau di Jawa Tengah oke-oke saja (toleransi beragamanya). Baik-baik saja. Kita senang. Bahkan tadi Waktu kita di Gereja Protestan, Holy Stadium tadi ada kegiatan sosialnya disampaikan,” kata Ganjar saat meninjau Gereja Katedral Semarang, Selasa (24/12/2021) malam.

Di Holy Stadium itu, beber Ganjar praktik bagusnya toleransi ditunjukkan dengan dipinjamkannya tempat itu untuk vaksin. Saat vaksin, masyarakat tidak ditanya apa agama hingga sukunya. Bahkan vaksinatornya juga muslim. “Jadi artinya bentuk toleransinya nyata. Bagus ya,” ujarnya.

Pastur Paroki Gereja Katedral Semarang Herman Yosep Singgih Sutoro mengatakan, dalam Natal kali ini, pihaknya berpesan kepada jemaat untuk tetap membangun persaudaraan.

“Semua diajak membangun semangat persaudaraan di tengah situasi pandemi dan yang masih berlangsung sekarang. Dan kita rasakan dampaknya. Semuanya itu berdasarkan pada cinta Yesus Kristus kepada umat manusia itu sendiri,” kata dia di lokasi.

Herman membeberkan, perayaan malam Misa Natal di Katedral berlangsung aman serta menerapkan protokol kesehatan ketat. “Kami membatasi jumlah 50 persen dari kapasitas gereja, di dalam gereja kapasitas biasa itu 900 orang. Kami isi 400 orang,” jelasnya.

Sebelumnya Ganjar juga memantau perayaan Misa Natal di Holy Stadium, Kota Semarang.

Antusiasme itu ditunjukkan dengan kehadiran ribuan jemaat sejak pukul 17.00 WIB dan disiplin memenuhi rungan di Holy Statium.

Mereka juga taat protokol kesehatan, dengan mengenakan masker, cuci tangan, dan menjaga jarak saat berada di dalam ruangan. Kapasitas Holy Stadium untuk 12 ribu orang terisi 3000 orang.

“Perayaan kali ini cukup baik ya. Antusias jemaat juga cukup baik setelah sekian lama pandemi. Tahun lalu kita tidak terlalu banyak, tapi tahun ini kita dibuka cukup banyak. Kami berharap semua jadi lebih baik, tahun depan bisa merayakan dengan lebih baik lagi, dan pandemi berakhir, semua sehat, aman dan sejahtera,” ujar Budiman, seorang jemaat yang hadir.

Rekomendasi