Pegawai Gardi Travel Makassar Menangis, Dituduh Pencuri dan Gajinya Terancam Tidak Diberi

| 30 Dec 2021 12:04
Pegawai Gardi Travel Makassar Menangis, Dituduh Pencuri dan Gajinya Terancam Tidak Diberi
Pegawai Gardi Tour and Travel, Nana Azhar Mahmud (Dok. Nana)

ERA.id - Seorang pegawai Gardi Tour and Travel di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menangis usai dimaki bosnya dengan kata 'pencuri' dan terancam tidak diberi gaji.

Kepada ERA.id, si pegawai mengaku bosnya sudah keterlaluan sebab menuduhnya penjahat, padahal ia sama sekali tidak melakukan apa yang dimaksud bosnya itu.

"Saya dibilang pencuri dan penjahat. Sakit hati sekali rasanya. Saya tidak bikin salah, kok bahasanya begitu?" ujar Nana Azhar Mahmud, Kamis (30/12/2021).

Sebelum dimaki, Nana memang dituding memanfaatkan relasi kantor Gardi demi kepentingan pribadinya. Nana bilang, memang ia menggunakan relasi kantor untuk liburan bersama keluarganya. Namun, ia tidak ambil untung.

Ceritanya, keluarga Nana berpesan kepadanya untuk dicarikan penginapan di Bali. Jumlah keluarga Nana yang akan berangkat pun tak sedikit, yakni 60 orang.

Maka, dari sana, Nana berinisiatif tidak memakai travel sebab takut permintaan keluarganya akan sangat banyak. Toh, keluarganya juga berpesan tak mamu memakai travel.

Alasannya, kata Nana, jika menggunakan travel agent, keluarganya hampir pasti hanya akan mendatangi beberapa tempat saja, seperti yang kerap diatur oleh pihak travel.

"Nah, sebagai orang travel, saya tidak mau keluargaku kesulitan. Saya mau mereka bebas ke mana saja. Akhirnya, saya pakai relasiku sendiri, mulai dari mencari hotel dsb. Saya tidak bawa nama perusahaan untuk ambil untung. Masa untuk keluarga saya mau ambil untung juga?"

Dari sana, masalah pun muncul. Bosnya mau, Nana menggunakan Gardi sebagai mitra keluarganya untuk berwisata ke Bali. Saat keinginan bosnya ditolak, Nana pun langsung dituding telah memanfaatkan nama Gardi untuk kepentingan pribadinya.

"Dia mau saya pakai Gardi. Nanti harganya bisa dibicarakan sama dia. Saat saya menolak, dia marah. Katanya, kok saya pakai relasi kantor untuk menguntungkan diri sendiri dengan membawa nama Gardi. Di mana saya ambil untung? Di mana saya mencuri?"

"Saya juga tidak bikin rugi kantor. Berapa uangnya yang saya ambil? Saya cuma 'nembak' langsung ke agent secara pribadi, bukan pakai nama Gardi. Hasilnya, saya diberi rekomendasi penginapan yang sesuai budget keluarga," tandasnya.

Terancam tidak diberi gaji

Bukan cuma dimaki, Nana juga terancam tidak akan digaji bulan Desember ini, usai bosnya menilai Nana sudah berkhianat.

Saat mendengar kabar itu, Nana langsung protes. "Saya kerja profesional, kok karena masalah ini, saya terancam tidak dapat gaji? Itu hak saya dan dia wajib memberi."

Nana sendiri, sebelum dituding sebagai penjahat dan pencuri, sudah berinisiatif mau menengahi persoalannya dengan bosnya. Namun sayang, saat ingin meminta maaf dan mencari jalan tengah, ia malah dimaki.

Gardi mengancam jurnalis

Guna memverfikasi informasi ini, ERA.id pun menghubungi Direktur Utama Gardi Travel, Merisdel Muslim atau yang kerap disapa Aris.

Secara terang-terangan, ia mengaku kalau telah menuding Nana sebagai pencuri. Tak cuma itu, ia juga menyampaikan pandangannya terkait persoalan yang bikin Nana menangis.

"Saya sudah mau berdamai dengan konsekuensi saya takkan mengeluarkan gajinya karena saya sebagai owner perusahaan sudah merasa dirugikan," terang Aris.

Aris menilai, Nana telah menggunakan Gardi untuk kepentingan pribadi. Mestinya, kata Aris, Nana izin dulu kepadanya.

"Saya kecewa karena saya tahu dari line operator saya langsung dan (Nana) membawa nama perusahaan saya," tambahnya.

Aris menilai, Nana mendapat keistimewaan dari agent Gardi di Bali dengan langsung diberi kontak hotel. Sementara Nana, juga diberi harga miring.

"Kalau tahu itu atas nama pribadi, pasti orang saya langsung pasang tarif selling, bukan nett to agent," bebernya.

"Seandainya Nana bicarakan dari awal ke saya, pasti saya akan kasih harga khusus staff. Atau kalau budget keluarga Nana tidak masuk, pasti akan saya kasih solusi, tanpa harus membawa nama perusahaan saya untuk kepentingan pribadi."

"Saya akan sangat welcome bila Nana ada iktikad baik untuk hal itu. Saya bisa saja membawa hal ini ke forum Asita, tapi buktinya saya belum sampai ke sana, karena saya masih menunggu iktikad baik Nana akan hal ini."

Terakhir, ia mengaku kalau maksud kata 'pencuri' yang dilontarkannya, bukanlah pencuri uang seperti yang banyak diartikan orang. Menurutnya, wajar dirinya menudung Nana dengan sebutan pencuri, karena ia emosi.

"Bukan mencuri uang, tapi melakukan atau menggunakan nama perusahaan saya tanpa sepengetahuan saya. Itu namanya apa? Saya tidak pernah mengatakan mencuri uang, tapi menggunakan data perusahaan saya tanpa sepengetahuan saya, jadi wajar dalam emosi begitu saya katakan ke dia, mencuri hak perusahaan saya."

Aris juga menilai, Nana tidak memiliki etiket sebagai staff yang bekerja di Gardi. "Haknya dia minta dan hak saya juga saya minta."

Intinya, Aris punya bukti kalau Nana meminta harga special agent memakai nama Gardi. Uniknya saat berita ini akan dirilis, ia mengancam balik jurnalis ERA.id.

"Bapak rilis, berarti kita ke hukum ya. Pengacara perusahaan saya yang akan berurusan dengan media Anda," tandasnya.

Menanggapi itu, Nana berujar singkat. "Saya tidak pernah membawa nama Gardi saat menghubungi pihak hotel di Bali. Saya bawa nama sendiri. Buktikan di mana saya menulis dan meminta harga miring membawa nama perusahaan?"

Rekomendasi