Vaksin Booster untuk Lansia di Solo 2 Hari Lagi Akan Dimulai, Gibran: Sesuai Arahan Presiden Semua Bertahap

| 12 Jan 2022 17:14
Vaksin Booster untuk Lansia di Solo 2 Hari Lagi Akan Dimulai, Gibran: Sesuai Arahan Presiden Semua Bertahap
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (Antara)

ERA.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mulai menjadwal pelaksanaan vaksinasi booster untuk lansia di kota Solo. Hal ini sesuai dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo.

”Kita mulai Jumat, tenang aja. Kami masih tergolong paling cepat,” kata Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (12/1/2022).

Terkait teknis pelaksanaan, Gibran menyerahkan sepenuhnya pada Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo. untuk pelaksanaan dan target waktu, ia menjelaskan semua akan bergantung dengan jumlah pasokan vaksin dari Kementerian Kesehatan.

”Atau kalau tidak, nanti kami koordinasi dengan kabupaten lain di sekitar Solo yang punya stok vaksin namun waktunya sudah menjelang expired,” katanya.

Sementara itu Kepala DKK Solo Siti Wahyuningsih mengatakan  bahwa sesuai dengan arahan dari Kemenkes, kick off dilakukan mulai hari ini (12/1/2022). Namun Pemkot Solo akan memulai untuk vaksinasi booster pada Jumat (14/1/2021).

”Sesuai dengan pedoman dari pusat, kita akan mulai dengan lansia, kebetulan kami sudah ada stok, langsung akan kami mainkan,” katanya.

Saat ini ada stok vaksin jenis Aztrazeneca yang dimiliki oleh Pemkot Solo. Totalnya ada 200 dosis yang dimiliki. Rencananya, untuk pelaksanaan vaksinasi booster bagi lansia, DKK Solo akan berkoordinasi dengan kelurahan.

”Sesuai dengan arahan dari presiden semua gratis dan semua harus bertahap, tidak bisa bareng-bareng. Masyarakat harus bersabar,” katanya.

Untuk sasaran pertama, yakni lansia. Menyusul kemudian yakni masyarakat rentan dan masyarakat umum hingga usia 18 tahun. Terkait dengan panduan penyuntikan, hingga saat ini DKK Solo masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari Kemenkes.

Ada lima jenis vaksin yang digunakan, yakni Moderna, Pfizer, Aztrazeneca, Coronavac, dan Zifivax. Untuk penyuntikannya tidak bisa dilakukan secara homolog dan harus heterolog.

”Makanya kami menunggu juknis dari Kemenkes,” ucapnya.

Rekomendasi