ERA.id - Jalur wisata kesehatan akan disiapkan di kawasan Jogja, Solo, dan Semarang. Di jalur wisata tersebut, wistawan akan mendapat pantauan kesehatan.
Hal itu disampaikan Ketua Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia (Perkedwi), Mukti Rahadian, usai bertemu Gubernur DIY di kompleks Pemda DIY, Kepatihan, Yogyakarta, Senin (17/1/2022).
Ia menuturkan bahwa pihaknya telah menyampaikan program kerja organisasi untuk wilayah DIY. “Pertama adalah menciptakan destinasi layanan unggulan kedokteran kesehatan DIY bagi warga negara yang selama ini bepergian ke luar negeri untuk dapat mengakses layanan kesehatan,” jelas Mukti.
Menurutnya, ke depan, Jogja dan IDI akan berkoordinasi dengan rumah sakit di DIY yang telah terakreditasi untuk menyiapkan satu layanan unggulan. Dengan demikian, wisatawan akan mendapat layanan di RS dan dokter unggulan di Jogja. Akreditasi RS ini harus diakui baik secara nasional maupun internasional, baru kemudian RS tersebut bisa menawarkan layanan unggulan.
“Layanan unggulan inilah yang nantinya di-branding oleh negara sebagai layanan unggulan RS yang bersangkutan,” ungkapnya.
Menurut Mukti, masyarakat usia produktif cenderung masih antusias untuk melakukan traveling. Untuk itu, pihaknya akan menyiapkan jalur wisata berbasis kesehatan.
“Kami akan sediakan jalur wisata di Joglosemar, tapi substansinya tetap kesehatan. Jadi supaya orang yang berwisata, kondisinya tetap bugar. Nantinya dijaga oleh dokter. Orang yang datang akan melakukan medical check up dulu di RS tersebut dan diberikan rekomendasi misalnya tidak boleh makan hidangan tertentu sesuai dengan hasil pemeriksaan,” katanya.
Ia menerangkan akan dibuat pula travel pattern yang mengedepankan konsep wisata kesehatan dengan fokus spesifik.
“Di sisi lain, untuk mereka yang sehat, nanti ke depan wilayah DIY akan disiapkan travel pattern untuk perjalanan wisata, menciptakan health tourism di DIY,” tukasnya.
Mukti menekankan sesuai arahan Gubernur DIY, konsep health tourism harus mengedepankan budaya dan kearifan lokal Yogyakarta. Untuk selanjutnya, konsep tersebut akan dikembangkan dan bekerjasama dengan Provinsi Jawa Tengah.
“Saat ini kami sudah kepikiran tema yang akan diangkat yakni Tracing the History of Jamu. Jadi nantinya, dengan konsep ini, Jogja yang merupakan bagian dari Joglosemar dapat berkolaborasi dengan Pemda Jateng, serta pentahelix lainnya seperti akademisi, bisnis, wisata, profesi, dan civil society menciptakan perjalanan wisata kesehatan di wilayah Joglosemar,” pungkasnya.