Ke IKN, Anies Sempatkan Salat Subuh di Masjid Balikpapan, Warga: Gubernur Rendah Hati

| 14 Mar 2022 11:00
Ke IKN, Anies Sempatkan Salat Subuh di Masjid Balikpapan, Warga: Gubernur Rendah Hati
Anies Baswedan berfoto bersama warga usai salat subuh di Masjid At-Taqwa, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Amo Buysan)

ERA.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pergi ke ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Minggu (13/3/2022) kemarin.

Saat sampai di sana, Anies bertemu dengan Jokowi bersama gubernur lain, dari seluruh penjuru Indonesia.

Namun ada hal yang unik. Di Balikpapan, seorang warga merekam dan mengabadikan aksi Anies yang salat subuh di masjid At-Taqwa, sebelum bertemu Jokowi dalam prosesi pencampuran tanah dan air dalam gentong yang telah disiapkan presiden.

Warga itu kemudian membagikan momen Anies salat dan bersalaman dengan jemaah salat subuh, di grup-grup Facebook khusus daerah Kalimantan Timur.

Intinya, gerakan Anies itu dianggap sebagai gerakan pemimpin yang rendah hati atau humble dalam bahasa Inggris.

"Sejak kemarin beberapa Gubernur telah tiba di kota Balikpapan. Saya melihat sesorang Gubernur humble yang sholat subuh sambil menyapa warga Balikpapan," tulis Amo Buysan dalam akun Facebook-nya.

Untuk diketahui, ke IKN, Anies membawa tanah yang diambil dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara. Tanah tersebut intinya akan dicampur dengan tanah dari daerah lain, sesuai pesan Jokowi.

"Setiap gubernur ditugaskan untuk membawa tanah dan air dari provinsinya. Pada hari Minggu siang ini semua, bersama-sama ke Kalimantan Timur," kata Anies di akun Isntagramnya, Minggu

Tanah tersebut dicangkul dan dikumpulkan langsung oleh beberapa warga di kampung yang terletak di pesisir utara Jakarta itu, kemudian ditampung di besek bambu.

Anies beralasan mengambil tanah dari kawasan Kampung Akuarium itu karena menghadirkan harapan pembangunan kota baru yang akan dijadikan ibu kota ini tidak memarjinalkan rakyat kecil.

Ia berharap pembangunan IKN nantinya akan memberikan kemajuan dan kebahagiaan bagi semua khususnya rakyat kebanyakan.

Tanah yang diantarkan ke lahan yang akan dibangun kota baru dan menjadi ibu kota negara itu, kata dia, diharapkan jadi kota yang mencerminkan cita-cita mendasar Republik Indonesia.

Rekomendasi