Terlalu Banyak Cabuli Santri Lelaki, Pengajar di Pesantren Ini Lupa Berapa Korbannya

| 02 Apr 2022 16:33
Terlalu Banyak Cabuli Santri Lelaki, Pengajar di Pesantren Ini Lupa Berapa Korbannya
Ilustrasi kekerasan seksual (Pixabay)

ERA.id - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga geram dengan kasus pencabulan yang dilakukan seorang pengajar pria kepada lima santri laki-laki di pondok pesantren di Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

"Sangat menyedihkan masih terjadi kasus kekerasan seksual di lembaga pendidikan," kata Bintang, Jumat (1/4/2022).

Bintang mengapresiasi keberanian korban santri anak yang usianya sekitar 8-12 tahun, berbicara terbuka tentang hal keji yang menimpanya. Dari sana, pelaku langsung ditahan Polsek Tarakan Utara.

"Orang tua mestinya tidak malu untuk melapor, karena pelaku pencabulan seksual bagi anak, kebanyakan dulunya adalah korban, sehingga setiap korban anak harus mendapatkan terapi agar tidak terulang di kemudian hari."

Menteri juga meminta pada pihak sekolah maupun pondok pesantren, lembaga pendidikan berbasis asrama dan keagamaan, agar dapat melakukan rekrutmen pada pengajar.

Tidak hanya melihat secara keilmuan, tapi juga perlu tambahan asesmen psikologi kepada para pengajar untuk mencegah kekerasan seksual terhadap murid maupun santri.

Pelaku berinisial RD (22) mengaku lupa jumlah korbannya, karena saking banyaknya aksi pencabulan yang dilakukannya sejak tahun 2016 hingga kini.

Rekomendasi