ERA.id - Ada fenomena unik yang tiap tahun terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Jelang Lebaran, hampir pasti setiap pusat perbelanjaan atau mal dipadati pengunjung.
Warga-warga di kabupaten yang ada di Sulsel, bahkan berbondong-bondong datang ke Makassar, untuk merasakan sensasi berbelanja di Kota Daeng.
Tahun ini juga begitu. Usai pencairan tunjangan hari raya (THR) karyawan perusahaan dan gaji ke-13 para aparatur sipil negara (ASN) di Kota Makassar, mal dipadati pengunjung.
"Kalau sekarang saja sampai minggu ke dua menuju 3, kenaikannya sudah lumayan jika dibanding Ramadan tahun lalu yaitu 70 persen. Akhir pekan ini bisa naik lebih dari 100 persen harapannya," ujar Sales & Marketing General Manager PT Kalla Inti Karsa Rasmila Sari Suain di Makassar, Sabtu (23/4/2022).
PT Kalla Inti Karsa mengelola Mal Ratu Indah (MaRI) dan Nipah Mal, dan mencatat transaksi (perputaran dana) secara rata-rata di atas Rp5 miliar per hari pada pekan ketiga Ramadan 2022.
Terjadi peningkatan signifikan hingga 80 persen jika dibandingkan dengan tahun 2021.
Proyeksi transaksi bahkan dapat meningkat hingga Rp10 miliar per hari pada pekan ini hingga pekan depan (akhir Ramadhan).
Rasmila menyebut tingkat kunjungan pada setiap akhir pekan bahkan bisa meningkat hingga 70 persen dibanding hari-hari biasa.
Sedangkan pada 10 hari terakhir Ramadan ini, diprediksi tingkat kunjungan bisa meningkat hingga 100 persen.
Pada pekan kedua menuju pekan ketiga, jumlah pengunjung MaRI rata-rata 25 ribu per hari dan 10rb per hari untuk pengunjung Mal Nipah.
"Khusus pada hari Rabu dan Kamis pekan ini, ada kenaikan hingga 25 persen dibanding rata-rata. Pekan ke-3 (pada pekan ini) kenaikannya dapat mencapai lebih dari 50 persen," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan lapangan pada Sabtu (23/4), pengunjung memadati berbagai toko maupun tenan dari para pelaku UMKM yang ikut memeriahkan eksebisi fashion di Mal Ratu Indah maupun di Nipah Mal.
Pengelola pusat perbelanjaan mengaku sangat optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi saat ini. Apalagi jika melihat respons masyarakat yang lebih dinamis terhadap pembatasan protokol kesehatan.
Menurut Rasmila, kunjungan pada awal Ramadan cenderung biasa saja, namun sejak pekan kedua hingga pekan ketiga, kunjungan terus meningkat. Terlihat dari beberapa hari terakhir cukup padat dibanding sebelumnya.
Meski begitu, Rasmila yang kerap di sapa Mila mengakui bahwa ekonomi masyarakat Sulsel belum sepenuhnya pulih jika dibandingkan dengan kondisi ekonomi sebelum adanya pandemi atau di tahun 2019.
"Belum sepenuhnya pulih, menyamai sebelum pandemi. Tapi kalau dibandingkan dengan 2021, ya sudah lumayan. Kita sangat surprise dengan keadaan ini karena vaksinasi sudah lebih baik. Pembatasan sudah mulai terbuka, termasuk event kuliner juga sudah bisa berjalan," urainya.
Salah satu pengunjung MaRI bernama Arni mengemukakan bahwa ia bersama keluarganya sengaja datang ke pusat perbelanjaan di akhir pekan karena suaminya tengah libur bekerja bersama anak-anaknya yang juga libur mengaji.
"Susah kalau bukan hari libur, karena mencari pakaian lebaran harus bawa anak, belanja sekalian liburan dan buka puasa bersama dengan anak dan suami," kata perempuan asal Kabupaten Takalar tersebut.