ERA.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuka posko untuk mengamankan penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak. Untuk memudahkan itu, Ganjar juga menggerakkan Jogo Ternak.
Ganjar mengatakan data terakhir dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) tercatat total ada 8.286.534 ekor hewan ternak nilainya setara Rp 43,749 triliun. Dari jumlah tersebut, hewan ternak yang positif PMK sebanyak 8.264 ekor.
"Ini ternak terduga suspek dari beberapa daerah. Kita komunikasi juga dengan Jawa Timur, kita juga lihat data di Aceh. Di NTB itu ternyata tinggi dan kita posisinya di bawah 10 ribu ya, ada 8 ribuan," kata Ganjar di Semarang, Senin (6/6/2022).
Sesuai laporan dari Disnakkeswan, pengobatan terus dilakukan pada 8.246 hewan ternak yang suspek PMK. Selain itu, sebagai langkah penanganan cepat wabah PMK dibentuk posko tersebar di seluruh daerah dan disediakan call center.
"Ini saya minta agar diimplementasikan sampai ke tempat yang mudah dijangkau, termasuk nomor WA. Nomornya 082111087606. Ini biar disebarkan," ujarnya.
Selain itu, Ganjar juga menggandeng kepolisian dan Satgas Pangan untuk mengatur lalu lintas hewan ternak antar daerah. Harapannya bisa mengontrol pergerakan dan menekan penyebaran wabah PMK.
Selanjutnya Ganjar pun membentuk gerakan Jogo Ternak. Tujuannya untuk mendampingi peternak dan hewan ternak yang terkena PMK.
"Nanti akan ada komunitas yang kita sebut sebagai Bolo Ternak. Agar mereka semuanya bisa mendampingi dan saya minta untuk kerjasama dengan perguruan tinggi dan komunitas bisa membantu pergerakannya," tegasnya.
Terlepas dari upaya-upaya itu, Ganjar mengimbau seluruh daerah untuk disiplin melaporkan perkembangan kondisi PMK. Surat edaran untuk kepala daerah juga tengah disiapkan Ganjar, terkait pengawasan pasar hewan.
"Kita minta lapor dan kita terjunin tim. Kita kasih obat desinfektan. Kita coba atur lalu lintasnya, jadi obat sedang kita siapkan. Vaksin mungkin pertengahan bulan ini," tandasnya.