ERA.id - Menjelang hari raya kurban, pemerintah mengoptimalkan sosialisasi pada para takmir masjid terkait penyakit mulut dan kuku (PMK) yang rawan menyerang hewan ternak. Selain itu akan ada tim yang diterjunkan untuk memeriksa hewan kurban sebelum disembelih.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo Eko Nugroho, Jumat (17/6/2022). Ia mengoptimalkan sosialisasi menjelang momen Hari Raya Kurban yang akan jatuh pada 9 Juli 2022 mendatang.
”Terutama ke takmir masjid. Kami sudah dua kali melakukan sosialisasi di lima kecamatan,” katanya.
Selain melakukan sosialisasi, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian akan menerjunkan tim sebanyak 60 orang untuk memerika kondisi hewan kurban. ”Kami akan sebar ke tempat penjualan hewan, terutama yang dadakan,” katanya.
Sosialisasi ini untuk mengantisipasi penyebaran PMK di tempat penjualan hewan. Para pedagang juga akan diminta menyediakan kandang isolasi jika ditemukan ada hewan yang telah terpapar.
”Ada teknik tertentu untuk memeriksanya. Kami terus sosialisasikan ke pedagang. Dan kalau ditemukan kasus, kami minta ada kandang isolasi,” katanya.
Selain itu setiap hewan kurban yang diperjual belikan harus memiliki surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). ”Pedagang harus bisa menunjukkan SKKH. Termasuk saat hewan sudah disembelih dan ditemukan ada penyakit, bagian mana yang bisa dikonsumsi. Sebab harus dipilah,” katanya.
Sementara itu, saat ini sudah ada tujuh hewan ternak yang ditemukan terpapar PMK. Dua hewan sudah dinyatakan positif dan lima lainnya diindikasikan PMK.
”Belum dinyatakan positif karena masih terindikasi. Kalau yang dua lokasinya di Banyuanyar dan ditularkan karena peternak membeli sapi dari Sragen. Kalau yang lima ini lokasinya di Mojosongo, tapi kami belum tahu terpapar dari mana,” katanya.
Saat ini semua hewan ini sedang diobati dan diisolasi. Untuk kandangnya sudah dilakukan penyemprotan disinfeksi.