Tim Editor
ERA.id - Bentrok antara dua kelompok massa di kawasan Babarsari, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, akhir pekan lalu, berbuntut panjang. Merespons kejadian itu, sekelompok massa pun melakukan aksi bakar-bakar di kawasan Babarsari, Senin (4/7/2022).
Seperti tampak dari sejumlah video yang viral, sekelompok massa bergerombol dan memblokir jalan. Sepeda motor dan ruko juga tampak terbakar dan mengakibatkan asap hitam membubung. Sejumlah personel polisi pun terlihat siaga. Kata ‘Babarsari’ pun jadi trending topic di Twitter.
Kapolres Sleman AKBP Achmad Imam Rifai menjelaskan, pihaknya telah melakukan pengamanan atas aksi itu.
“Hari ini kami melakukan pengamanan kegiatan. Tadi ada penyampaian pendapat dari teman-teman yang merupakan tindak lanjut peristiwa kemarin,” katanya.
Kejadian itu mengacu pada keributan di sebuah karaoke di Babarsari yang melibatkan dua kelompok.
“(Akhir pekan lalu) Terjadi penganiayaan dan salah satu korban adalah teman-temannya dan (sekarang) minta penjelasan penanganan perkara,” tuturnya.
Menurutnya, aparat keamanan akan menangani kasus ini secara profesional. Hal ini telah dijelaskan ke massa yang sempat mendatangi Polda DIY dan melakukan aksi bergerombol di kawasan Babarsari.
Kami sudah komunikasikan termasuk dari Polres, Polsek, dan Polda juga TNI, komunikasi dengan mereka dan mereka sudah bersedia kembali ke tempat dan ada perwakilan yang dipertemukan ke penyidik,” paparnya.
Ia menjelaskan laporan kasus kericuhan di karaoke telah masuk ke Polda DIY. Tiga orang menjadi korban luka akibat senjata tajam dan benda tumpul di kasus tersebut.
“Saksi sudah diperiksa dan akan kami tindaklanjuti dan tangani secara professional,” ujarnya.
Untuk itu, kepolisian meminta semua pihak menghormati proses hukum.
“Saya mengimbau masing-masing pihak menghormati proses hukum yang berlaku danmematuhinya,” kata dia.
