Tim Editor
ERA.id - Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku sekaligus Gubernur Maluku Murad Ismail viral dan jadi perbincangan usai mengajak demonstran berkelahi di Namlea, Kabupaten Buru, Sabtu (9/7/2022) silam.
Kadung heboh, Ketua DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto pun merespons. Dia bilang, partainya berjanji akan mengubah gaya Murad menjadi lebih halus lagi saat memimpin masyarakat.
"Tentu itu bagian dari perilaku, style. Style-nya mister Gubernur Murad, itu style-nya kaya begitu. Tentu style-nya akan kita halusin. Tugas partai untuk membuat Pak Murad lebih halus lagi," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip pada Rabu (13/7/2022).
Bambang mengatakan, PDIP cukup memahami gaya yang merupakan mantan Komandan Korps (Dankor) Brimob. Menurutnya hal itu merupakan karakter pribadi Murad.
"Tetapi kita pahami, Pak Murad (mantan) Dankor Brimob. Ya itu jenis karakter. Jadi kalau ada bunyi-bunyian goblok atau apa, marah. 'Ayo kelahi saja', misalnya. Itu. Tapi belum jadi tindakan, jadi tidak bisa dihukum, tetapi sebagai kepala daerah khususnya harus memberikan pengayoman, konsepnya kan begitu," kata Bambang.
Hanya saja, DPP PDIP tak bisa serta merta menghukum. Sebab Murad baru menantang sebatas kata-kata, belum sampai bertindak.
Makanya DPP PDIP, kata Bambang, akan memanggil Murad dan mengajaknya berbicara. "Maka itu nanti pasti DPP untuk berdiskusi, bahasanya, untuk Pak Murad untuk berdiskusi agar supaya ke depan kita lebih ngayomi, ngayemi lan ngelayani, kalau bisa," kata Bambang.
Sebagai informasi, Gubernur Maluku Murad Ismail mengajak demonstran berkelahi sewaktu Murad ingin meresmikan pelabuhan Merah-Putih di Namlea, Ibu Kota Kabupaten Buru, Sabtu (9/7/2022) silam.
Aksi tak terpuji yang dilakukan Murad itu dipicu karena demonstran menagih janji kampanye Murad pada 2018 lalu. Saat kampanye, Murad berjanji ke masyarakat Batbual untuk membangun jalan jika terpilih jadi gubernur. Namun sayang, hingga kini Murad belum juga menepati janjinya.
