Tim Editor
ERA.id - Pegelaran mode bergengsi Jakarta Fashion Week (JFW) 2023 akan dilaksanakan pada 24-39 Oktober 2022 di tempat yang berbeda dari tahun sebelumnya. JFW tahun ini digelar secara offline di Pondok Indah Mal III, Jakarta Selatan.
JFW 2023 juga berupaya selalu relevan dengan kemajuan teknologi, terutama di era metaverse. Dalam hal ini, JFW 2023 bekerja sama dengan WIR Group, perusahaan teknologi berbasis Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI), melalui Nusameta, besutan dari WIR Group, yang merupakan ekosistem metaverse Indonesia.
"Kami menyambut baik kerja sama ini terutama agar masyarakat dapat melihat secara langsung manfaat lebih lanjut dari metaverse dalam industri kreatif seperti fashion," ujar Gupta Sitorus, Chief Marketing and Sales Officer WIR Group, saat ditemui di Pondok Indah Mal III, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Selasa (11/10/2022).
Nusameta memungkinkan para pegiat mode untuk mewujudkan pengalaman unik berinteraksi antara dunia nyata dengan dunia digital di panggung JFW 2023.
"Di samping itu, dunia metaverse akan memberikan peluang ekonomi baru untuk para pekerja kreatif termasuk para perancang mode, serta menjadi platform untuk memaksimalkan kreativitas mereka tanpa dibatasi oleh hambatan seperti material, dan lain-lain," jelas Gupta Sitorus.
Tema utama JFW 2023 ini cukup menantang, yakni Fashion Reformation. Perancang mode yang tampil di dalam ajang ini bisa menerjemahkan tema ini dengan tepat. Maka, para perancang mode yang tampil sudah kami kurasi dengan ketat, termasuk juga mereka yang berkolaborasi dengan para mitra Jakarta Fashion Week.
Sejauh ini, komite JFW 2023 telah mencatat sejumlah 34 show dari setidaknya 116 label dan perancang mode, baik nasional maupun internasional.
Svida Alisjahbana, Chairwoman Jakarta Fashion Week dan CEO GCM Group mengatakan Jakarta Fashion Week sudah lama dikenal sebagai ruang lebur untuk kreasi mode dari berbagai negara.
Panggung JFW 2023 terbuka bagi para perancang mode, tidak hanya dari Indonesia, namun juga dari berbagai negara, termasuk Australia dan Korea Selatan.
"Tentunya hal ini diharapkan dapat memperkuat kedudukan Jakarta Fashion Week sebagai ajang mode paling berpengaruh di Asia Tenggara yang patut diperhitungkan di mata dunia," kata Svida Alisjahbana.
Tahun ini, Jakarta Fashion Week menjanjikan lebih dari 1600 tampilan koleksi terbaru karya pegiat mode. Beberapa nama yang patut dinanti adalah Obin, Harry Halim, Jeffry Tan, Yosafat Dwi Kurniawan, Wilsen Willim, Benang Jarum, Nada Puspita, hingga Sejauh Mata Memandang.
Selain itu, ada juga perancang mode-perancang mode Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI), yakni Sebastian Gunawan, Didi Budiardjo, Ivan Gunawan, Era Soekamto, Danny Satriadi, Chossy Latu, Ghea Panggabean, Andreas Odang, Denny Wirawan, Priyo Oktaviano, Eridani, Liliana Lim dan masih banyak lagi.
Ada juga 3 perancang mode internasional yang akan meramaikan runway tahun ini. Di antaranya adalah Ngali by Denni Francisco dari Australia, serta St. Ego dan Doucan dari Korea Selatan.
