ERA.id - Film genre komedi akhirnya hadir membawa angin segar di bioskop Indonesia setelah belakangan disajikan oleh film genre horor. Film komedi ini persembahan dari Imajinari, yang berjudul Agak Laen.
Film Agak Laen ini diproduser Ernest Prakasa dan Dipa Andika, serta sutradara Muhadkly Acho, yang akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 1 Februari 2024. Film ini dibintangi oleh kuartet podcaster Agak Laen, yakni Indra Jegel, Boris Bokir, Oki Rengga, dan Bene Dion.
Berkisah tentang Bene Dion, Indra Jegel, Oki Rengga dan Boris Bokir yang sudah bekawan lama dengan mimpi yang berbeda. Terdesak butuh uang, mereka membuka usaha yang agak laen, yaitu bikin rumah hantu di pasar malam.
Nasib malang pun tiba, seorang bapak-bapak caleg jantungan yang sedang selingkuh terpaksa sembunyi di rumah hantu itu mengalami kaget hingga meninggal dunia. Bene, Boris, Jegel, dan Oki pun dihadapkan berbagai situasi menantang setelah kematian sang bapak caleg.
Sutradara dan penulis film Agak Laen, Muhadkly Acho mengatakan film ini ingin menghibur penonton Indonesia lewat lawakan-lawakan khas. Tak hanya itu, bumbu kedaerahan dan irisan genre horor yang juga memberikan perbedaan.
“Senang sekali berproses dan bekerja sama dengan tim Imajinari dan Agak Laen. Mulai dari proses pengembangan ceritanya hingga saat syuting. Bagi yang sudah mengikuti Agak Laen, film ini akan jadi pengalaman yang lebih lengkap. Sementara yang baru mengenal mereka, tentu kalian akan terkejut dengan komedi yang dihadirkan di film ini,” kata Muhadkly Acho saat konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa (23/1/2024).
Sang produser, Ernest Prakasa, mengatakan bahwa chemistry empat pemeran utama film ini sangat bagus. Chemistry yang mereka miliki akan menghasilkan lawakan gokil mengundang tawa bagi para penonton.
“Aku sebagai teman sesama komedian percaya sama chemistry empat orang ini akan bermain sangat ciamik, karena chemistrynya sudah terbangun dengan rapi. Itu yang jadi kekuatan mereka dan bisa tertranslate dengan baik ke layar lebar,” pungkas Ernest Prakasa.